WahanaNews.co | Helikopter Mars NASA , Ingenuity, yang semula diharapkan melakukan 5 penerbangan selama 30 hari di Planet Mars, telah melalui semua proyeksi untuk durasi misinya. Sekarang, Ingenuity bersiap untuk penerbangan ke-16.
Seperti dilaporkan United Press International, NASA telah merencanakan penerbangan itu pada Sabtu (20/11/2021). Rotor dan kamera helicopter itu telah membantu NASA merencanakan jalur penjelajah Perseverance saat menjelajahi Kawah Jezero dan mengebor sampel batuan untuk berburu tanda-tanda kehidupan kuno.
Baca Juga:
2 Astronaut Terdampar di ISS, NASA Pastikan Mereka Baru Pulang Tahun Depan
“Umur panjang helikopter ini karena banyak bagiannya tersedia secara komersial. Atau komponen untuk drone dan komputer berbasis Bumi,” jelas Teddy Tzanetos, pemimpin tim helikopter Ingenuity NASA.
“Terus terang, penerbangan apa pun bisa menjadi penerbangan terakhir kami. Jadi, tidak akan mengejutkan ketika kami melihat beberapa bagiannya gagal. Tapi, itu bisa menjadi penemuan yang fantastis, titik data baru bagi kita untuk memahami penerbangan di planet lain," lanjutnya.
Menurut Tzanetos, meskipun bersiap untuk akhir, tim teknisi dan insinyur Ingenuity tidak melihat tanda-tanda kegagalan. Helikopter mendarat di Mars dengan rover Perseverance pada bulan Februari dan terbang untuk pertama kalinya pada bulan April.
Baca Juga:
NASA Berhasil Rekam Citra 'Lukisan' van Gogh di Langit Planet Jupiter
"Tidak ada bagian eksplisit dari sistem penerbangan yang menunjukkan kepada kita tanda-tanda masalah, atau penuaan, mengingat kita telah terbang selama lebih dari enam bulan," ujar Tzanetos.
"Tentu saja, kami sangat senang dan akan sangat penting untuk memahami bagaimana bagian-bagian ini menua dari waktu ke waktu untuk kemungkinan misi penerbangan di Mars atau planet lain di masa depan," tambahnya.
Pada akhir April silam, NASA mengumumkan bahwa mereka akan mempertahankan staf kecil di tim Ingenuity untuk merencanakan penerbangan di masa depan. Sementara personel tersebut menambah biaya misi keseluruhan sekitar USD80 juta.
“Baterai bertenaga surya drone udara terus berkinerja baik. Tidak ada indikasi baterai menunjukkan tanda-tanda keausan. Namun, tim telah memperbarui perangkat lunak penerbangan Ingenuity dan berencana untuk melakukannya lagi,” kata Tzanetos.
Rotor harus berputar lebih cepat saat helikopter menghadapi suhu yang lebih hangat selama musim panas di Kawah Jezero.
"Bagian terbaiknya adalah berguling dengan pukulan dan mengubah cara terbang untuk mengakomodasi apa yang terjadi di Mars. Sangat menarik untuk melalui proses itu," katanya.
Salah satu suku cadang Ingenuity yang siap pakai adalah altimeter dari SparkFun Electronics yang berbasis di Boulder, Colo. Ini merupakan perangkat yang mengukur ketinggian. “Tim NASA untuk misi semacam itu adalah yang terbaik di planet ini. Dan, Ingenuity menambah sejarah misi berani mereka dengan hasil yang dramatis," kata Kirk Benell, chief technology officer di SparkFun. [dhn]