WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) kembali menyerukan penghentian segera kekerasan di Gaza untuk mencegah lebih banyak bayi kehilangan nyawa akibat kedinginan, di tengah konflik berkepanjangan yang telah menewaskan ribuan anak Palestina.
Melalui unggahan di platform X pada Selasa (31/12/2024), UNICEF melaporkan bahwa tujuh bayi meninggal dunia karena kedinginan di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga:
Kabar Baik, Jepang dan UNICEF Bantu 2.500 Anak Papua Lewat Program Makanan Bergizi
Meskipun UNICEF telah mendistribusikan pakaian musim dingin dan selimut kepada keluarga-keluarga Palestina, kebutuhan mereka tetap sangat besar.
Hal ini disebabkan sebagian besar pengungsi Gaza belum memiliki tempat tinggal yang layak maupun kebutuhan pokok lainnya, terutama saat menghadapi cuaca dingin yang ekstrem.
Seruan UNICEF ini datang di tengah bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Gaza dalam beberapa hari terakhir, memperburuk penderitaan mereka yang sudah berada dalam kondisi hidup yang tidak manusiawi.
Baca Juga:
Unicef: Universitas Nani Bili Nusantara Sorong Banyak Mengalami Kemajuan
Beberapa laporan menyebutkan bahwa banjir telah merendam puluhan tenda pengungsi di daerah seperti Kota Deir al Balah, al-Mawasi, dan Khan Younis.
Sebelumnya, UNICEF mengumumkan bahwa 2024 menjadi tahun terburuk bagi anak-anak, dengan sekitar 473 juta anak tinggal di zona konflik di seluruh dunia, termasuk Gaza.
Angka tersebut setara dengan satu dari enam anak di dunia.