WahanaNews.co | Ribuan orang Kuba turun ke jalan dari Havana ke Santiago pada
Minggu (11/7/2021) untuk mengekspresikan rasa frustrasi
mereka atas kondisi ekonomi, lambatnya vaksinasi Covid-19, dan pengabaian pemerintah.
Presiden Miguel Diaz-Canel, yang juga
mengepalai Partai Komunis, menyalahkan Amerika Serikat atas kerusuhan itu, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (11/7/2021) sore.
Baca Juga:
Menko Yusril Sebut Pemerintah RI Wacanakan Pemulangan Hambali dari Guantanamo
Jip-jip pasukan khusus, dengan senapan
mesin terpasang di bagian belakang, terlihat di Ibu Kota Havana.
Diaz-Canel meminta para pendukungnya
untuk menentang provokasi.
Ribuan orang berkumpul di pusat Kota Havana dan di sepanjang jalan tepi pantai di tengah kehadiran
banyak polisi.
Baca Juga:
Indonesia Resmi Jadi Mitra BRICS Bersama 8 Negara Lainnya
Ada sejumlah penangkapan dan
perkelahian dalam peristiwa itu.
Seorang reporter Reuters menyaksikan polisi menyemprotkan merica ke sejumlah
pengunjuk rasa dan memukul lainnya dengan pentungan.
Namun, tidak ada konfrontasi langsung
dengan ribuan orang yang meneriakkan "Kebebasan" ketika mereka
berkumpul dan berbaris di pusat kota.