Teriakan "Diaz-Canel mundur"
menenggelamkan suara kelompok pendukung pemerintah yang meneriakkan "Fidel".
Protes pecah di Kota San Antonio de los Banos di Provinsi Artemisa yang berbatasan
dengan Havana, di mana video yang beredar di media sosial menunjukkan ratusan
penduduk meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan menuntut berbagai hal,
dari vaksin Covid-19 hingga pemadaman listrik setiap
hari.
Baca Juga:
Harga BBM-nya Naik 500%, Dulu Negara Kaya Kini Bangkrut
"Saya baru saja berjalan-jalan di kota
untuk membeli makanan dan ada banyak orang di sana, beberapa membawa poster,
memprotes," kata penduduk lokal, Claris Ramirez, melalui telepon.
"Mereka memprotes pemadaman, tidak ada
obat-obatan," tambahnya.
Diaz-Canel, yang baru saja kembali
dari San Antonio de los Banos, mengatakan, banyak
pengunjuk rasa yang tulus tetapi dimanipulasi oleh kampanye media sosial yang
diatur AS dan "tentara bayaran" di lapangan.
Baca Juga:
Peresmian Cafe & Resto 007 Berjalan Dengan Meriah
Dia memperingatkan, "provokasi" lebih lanjut tidak akan dibiarkan.
Protes juga terjadi pada hari yang
sama di Palma Soriano, Santiago de Cuba, di mana video media sosial menunjukkan
ratusan orang berbaris di jalan-jalan.
"Mereka memprotes krisis, tidak
ada makanan atau obat-obatan, Anda harus membeli semuanya di toko dengan mata
uang asing, dan daftarnya terus bertambah," kata Claudia Perez.