WahanaNews.co | Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan negaranya akan kembali melancarkan operasi militer ke wilayah perbatasan selatan, diduga targetnya adalah Suriah.
Seperti dilaporkan Associated Press, Erdogan mengatakan tujuan operasi tersebut adalah mengembalikan upaya pembuatan zona aman sejauh 30 kilometer di dekat perbatasan Turki-Suriah.
Baca Juga:
Adu Kuat Erdogan Dengan Kilicdaroglu di Pilpres Turki, Siapa Menang?
"Kami secepatnya akan melakukan langkah baru untuk melanjutkan proyek yang kami mulai di zona aman sejauh 30 kilometer, yang kami buat di perbatasan selatan kami," kata Erdogan.
"Target utama operasi ini merupakan area yang menjadi pusat serangan ke negara kami dan zona aman," lanjut Erdogan, dikutip dari Reuters.
Erdogan sendiri tak memberikan detail lebih lanjut terkait operasi militer itu.
Baca Juga:
KBRI Pastikan Tak Ada Korban WNI dalam Ledakan Istanbul
Namun, ia mengatakan operasi itu bakal dimulai jika persiapan militer, badan keamanan, dan pasukan keamanan Turki sudah selesai.
Sebagaimana diberitakan Reuters, operasi tersebut kemungkinan bakal menargetkan wilayah utara Suriah.
Turki sendiri telah meluncurkan beberapa operasi militer sejak 2016 untuk menekan pergerakan Unit Pertahanan Masyarakat Kurdi (YPG).
Sementara itu, YPG merupakan cabang dari Partai Buruh Kurdi (PKK).
YPG sempat menolong Pasukan Demokrasi Suriah (SDF).
SDF merupakan koalisi yang dipimpin masyarakat Kurdi dan didukung oleh Amerika Serikat untuk memberantas Negara Islam (ISIS) sejak 2014.
Pernyataan Erdogan ini disampaikan kala Turki menolak bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO.
Turki menuduh kedua negara tersebut melindungi masyarakat yang terlibat dalam PKK dan melindungi ulama Turki yang dituding merencanakan kudeta Erdogan pada 2016. [rin]