Pejabat Turki menyebutkan bahwa Mossad menggunakan media sosial untuk menjalin kontak dan menggunakan pesan terenkripsi guna menjaga komunikasi dengan para kontak.
Penangkapan ini terjadi setelah Biro Investigasi Terorisme dan Kejahatan Terorganisir Kantor Kejaksaan Istanbul melakukan penyelidikan terfokus pada spionase atau mata-mata internasional.
Baca Juga:
Erdogan Rencanakan Pembicaraan dengan Putin untuk Pulihkan Perjanjian Laut Hitam
Peristiwa penangkapan ini juga terjadi dalam konteks perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang masih berlangsung sejak 7 Oktober.
Pejabat Turki telah memberikan peringatan serius kepada Israel mengenai konsekuensi yang mungkin timbul jika Israel mencoba memburu anggota kelompok Hamas yang tinggal di luar wilayah Palestina, termasuk di Turki.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menilai bahwa Israel melakukan kesalahan jika berani melangkah demikian.
Baca Juga:
Erdogan Cap PM Israel Netanyahu Sebagai 'Tukang Jagal Gaza'
Sejauh ini, Turki dan Malaysia memiliki pandangan yang berbeda dengan negara-negara Barat terkait penilaian terhadap Hamas.
Turki dan Malaysia membela aksi Hamas yang dianggap sebagai upaya untuk mempertahankan wilayahnya di Jalur Gaza Palestina.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.