WahanaNews.co | Presiden Recep Tayyip Erdogan berhasil memenangkan putaran kedua pemilu Turki pada Minggu (28/5/23) meski sempat diprediksi kalah dari rival terberatnya, Kemal Kilicdaroglu.
Dengan kemenangan ini, Erdogan yang telah berkuasa selama 20 tahun akan melanjutkan kepemimpinannya sebagai presiden hingga 2028.
Baca Juga:
Belanda Bangkit, Menang 2-1 atas Turki di Euro 2024 Berlin
Banyak pihak menganggap Erdogan menghadapi tekanan berat dalam pemilu kali ini karena berlangsung kala Turki menghadapi berbagai tantangan.
Mulai dari inflasi terbesar dalam 24 tahun terakhir, krisis nilai mata uang lira, biaya hidup meroket, hingga gempa dahsyat yang menewaskan hampir 50 ribu orang lebih.
Terlepas dari itu, Erdogan tampak masih jadi yang terfavorit bagi warga Turki yang masih didominasi oleh pemilih konservatif.
Baca Juga:
Timnas Turki Menang Melawan Georgia di Euro 2024 Skor 3-1
Bagaimana karier politik Erdogan bisa menjadikannya pemimpin Turki selama dua dekade lebih?
Erdogan terjun ke politik sejak kuliah. Pada 1976, Erdogan bergabung dengan Serikat Nasional Mahasiswa Turki, sebuah kelompok mahasiswa anti-komunis. Di tahun yang sama, Erdogan juga didapuk sebagai pemimpin kelompok pemuda partai Islam MSP di Beyoglu hingga 1980.
Erdogan muda juga menjadi eksekutif dan konsultan senior sebuah perusahaan saat kudeta militer 1980 berlangsung. Saat itu, partai politik di Turki dimusnahkan.