Sementara Washington berpendapat bahwa S-400 dapat digunakan oleh Rusia untuk secara diam-diam mendapatkan rincian rahasia tentang jet F-35 dan bahwa S-400 tidak kompatibel dengan sistem NATO.
Turki menegaskan S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi.
Baca Juga:
Mabes TNI Kirim Prajurit Terbaiknya Ikuti Latihan Integrasi Di Australia
Washington kemudian juga memberi sanksi kepada pejabat industri pertahanan Turki, termasuk Demir.
Sementara senator AS dari waktu ke waktu mengatakan negara itu mungkin menghadapi lebih banyak sanksi jika terus membeli sistem Rusia.
Ankara mengatakan memperoleh sistem itu setelah AS menolak untuk menjual Patriot sejak awal.
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI di Monas
Baru-baru ini, Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah surat kepada Kongres bahwa potensi penjualan jet tempur F-16, yang diproduksi oleh perusahaan yang sama yang membuat F-35, ke Turki akan sejalan dengan kepentingan keamanan nasional AS.
Surat itu mengakui hubungan yang tegang antara AS dan Turki.
Sementara pada saat yang sama menggambarkan dukungan dan hubungan pertahanan Turki dengan Ukraina, di tengah perang Rusia di negara itu, sebagai “pencegah penting untuk memfitnah pengaruh di kawasan itu”.