Tim respons cepat serangan siber Ukraina, CERT-UA, melalui keterangan tertulis menyatakan peretas mengincar komputer yang mengatur gardu induk tegangan tinggi, milik sebuah perusahaan energi yang tidak disebutkan namanya.
Peretas menyerang dalam dua gelombang, pertama meretas jaringan daya pada Februari.
Baca Juga:
Rusia Hujani Drone Ukraina, 77 Pesawat Nirawak Ditembak Jatuh dalam Semalam
Serangan kedua berupa upaya mematikan gardu induk dan merusak infrastruktur, terjadi pada Jumat pekan lalu.
Setelah menggagalkan serangan tersebut, Ukraina menyatakan tidak ada kerusakan jaringan listrik.
ESET, perusahaan siber asal Slowakia yang membantu Ukraina menggagalkan serangan tersebut, menyatakan malware yang digunakan merupakan versi terkini dari sebuah program yang menyebabkan listrik di Kiev mati pada 2016.
Baca Juga:
Rusia Ancam Tentara Inggris yang Melatih di Ukraina Sebagai Target Sah
Satu malware bertugas mengambil alih jaringan komputer untuk mematikan daya, malware lainnya untuk menghapus data agar pemulihan menyalakan listrik berjalan lambat. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.