"Pendekatan ini tak sesuai dengan persyaratan [Ukraina] untuk peserta pelatihan," kata Reynolds.
Masalah lain latihan semacam ini juga mencakup komandan Ukraina yang "merasa lebih tahu" karena menerima pendidikan militer di masa Uni Soviet. Tak jarang orang-orang seperti itu berselisih dengan pelatih Jerman.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Namun, bagi wakil kepala misi pelatihan multinasional Uni Eropa, Martin Bonn, tantangan utama program latihan untuk Ukraina ini yakni kurang penerjemah.
Masalah bahasa ini juga dilaporkan menghambat pelatihan pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16 rancangan Amerika Serikat.
"Tantangan besarnya adalah menerjemahkan kata-kata yang digunakan dalam konteks militer atau teknis, kata-kata yang tidak digunakan siapa pun dalam kehidupan sehari-hari," kata Bonn.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.