"Pendekatan ini tak sesuai dengan persyaratan [Ukraina] untuk peserta pelatihan," kata Reynolds.
Masalah lain latihan semacam ini juga mencakup komandan Ukraina yang "merasa lebih tahu" karena menerima pendidikan militer di masa Uni Soviet. Tak jarang orang-orang seperti itu berselisih dengan pelatih Jerman.
Baca Juga:
Siap Kuasai Udara, Rusia Tampilkan Prototipe Senjata Laser Antidrone
Namun, bagi wakil kepala misi pelatihan multinasional Uni Eropa, Martin Bonn, tantangan utama program latihan untuk Ukraina ini yakni kurang penerjemah.
Masalah bahasa ini juga dilaporkan menghambat pelatihan pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16 rancangan Amerika Serikat.
"Tantangan besarnya adalah menerjemahkan kata-kata yang digunakan dalam konteks militer atau teknis, kata-kata yang tidak digunakan siapa pun dalam kehidupan sehari-hari," kata Bonn.
Baca Juga:
Perang Makin Panas, Rusia Lancarkan 90 Drone Shahed Iran ke Ukraina
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.