WahanaNews.co | Ukraina meledakkan gudang amunisi di sebuah desa di perbatasan Rusia pada Kamis (13/10).
Tidak ada korban tewas atau terluka.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Warga telah dipindahkan ke tempat yang aman.
"Di sebuah desa di distrik Belgorod, sebuah gudang amunisi diledakkan sebagai akibat dari penembakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina," kata gubernur wilayah perbatasan Rusia Belgorod Vyacheslav Gladkov di Telegram, dikutip AFP.
"Warga sekarang akan dibawa ke jarak yang aman," tambahnya.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Sebelumnya, Gladkov mengatakan pasukan Kyiv menembaki rumah-rumah di Belgorod, tetapi Ukraina membantah terlibat.
"Ada kerusakan di gedung apartemen perumahan di jalan Gubkin. Informasi tentang para korban sedang dirinci," ujarnya.
Gladkov mengatakan penembakan oleh pasukan Ukraina mendarat di dekat halaman sekolah di Desa Krasnoye di luar Belgorod.
Menurutnya, saat itu siswa sedang belajar online dari rumah. Tidak ada korban yang dilaporkan.
Seorang pembantu presiden senior Ukraina Mykhaylo Podolyak membantah militer Kyiv bertanggung jawab atas penembakan itu.
Rusia mencoba menembaki kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv di perbatasan. Namun menurutnya, ada yang tidak beres.
Gambar amatir yang tersebar di media sosial menunjukkan asap hitam melayang dari gedung bertingkat tinggi dan puing-puing berserakan di bawahnya.
"Pertama ada ledakan keras, yang sudah biasa kami lakukan," kata Yulia Mezinova, seorang warga yang berada di dalam bersama putrinya yang berusia 11 tahun, kepada TV lokal.
"Kemudian gedung itu bergetar kuat, ada ledakan keras dan kemudian menjadi gelap karena debu."
Di Kursk, wilayah Rusia lainnya di dekat perbatasan dengan Ukraina, dua desa dibiarkan tanpa aliran listrik pada Kamis setelah serangan yang diduga dilakukan Ukraina merusak pembangkit listrik, kata gubernur Roman Starovoit di Telegram.
Pejabat Rusia berulang kali mengklaim penembakan Ukraina telah menghantam wilayah selatan.
Penembakan ini menunjuk ke beberapa insiden di awal perang sebagai pembenaran untuk mengirim pasukan ke Ukraina.
Awal pekan ini, Gladkov mengatakan penembakan Ukraina pada fasilitas listrik telah menyebabkan sekitar 2.000 orang kehilangan aliran listrik. [afs]