WAHANANEWS.CO, Jakarta - Anutin Charnvirakul akhirnya resmi ditetapkan sebagai perdana menteri baru Thailand pada Jumat (5/9/2025), setelah memperoleh kemenangan telak dalam pemungutan suara di parlemen.
Politikus senior dari Partai Bhumjaithai itu berhasil menyingkirkan kandidat utama Partai Pheu Thai, Chaikasem Nitisiri, sekaligus menutup pekan penuh gejolak politik yang sempat membuat negeri Gajah Putih berada dalam kebuntuan.
Baca Juga:
Pemerintahan Prabowo, Dasco Klaim Menteri dari Gerindra Sedikit
Dalam proses pemungutan suara, Anutin dengan mudah melampaui ambang batas mayoritas parlemen.
Ia meraih dukungan lebih dari setengah jumlah anggota Dewan Perwakilan, sebuah capaian yang memastikan dirinya menduduki kursi perdana menteri.
Reuters melaporkan, keunggulan Anutin mencapai 63 persen suara, dua kali lipat lebih banyak dibandingkan rivalnya, Chaikasem.
Baca Juga:
Lantik 1.079 Pamong Praja Muda IPDN Angkatan XXXI, Wapres RI: Calon Kader Pemerintah Terbaik dan Berkualitas
Setelah keluar dari ruang sidang, Anutin langsung disambut puluhan awak media.
Ia menyampaikan tekadnya untuk segera bekerja keras menuntaskan berbagai persoalan nasional.
“Saya akan bekerja setiap hari tanpa hari libur untuk menyelesaikan berbagai masalah negara dengan cepat,” ujar Anutin dengan penuh keyakinan.
Kemenangan Anutin tidak terlepas dari strategi politiknya yang cermat, termasuk kesepakatan dengan oposisi progresif People’s Party.
Komitmen itu memperkuat dukungan lintas partai dan membuka jalan menuju kursi perdana menteri.
Dalam pidatonya, Anutin juga menegaskan komitmen untuk mereformasi sistem politik Thailand.
Ia berjanji menggelar referendum perubahan konstitusi serta menjadwalkan pemilihan umum baru dalam kurun empat bulan.
Sebelum meraih posisi tertinggi di pemerintahan, Anutin telah lama malang melintang di kabinet Thailand.
Ia pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri, menteri dalam negeri, hingga menteri kesehatan.
Namanya bahkan melekat di publik saat memimpin penanganan pandemi, yang membuatnya dijuluki “tsar COVID-19” di Thailand.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]