Tetapi pihak berwenang mengerahkan meriam air lebih awal dan
memblokir jalan utama, untuk memaksa pengunjuk rasa mundur. Pihak berwenang
juga menembakkan peluru karet dan gas air mata, menurut wartawan AFP di
lapangan.
Peluru dan gas membuat pengunjuk rasa berhamburan, batuk
tanpa henti ketika mereka mencoba membilas mata mereka dengan larutan garam.
Menjelang sore, kedua belah pihak bertahan ketika awan gas naik di udara.
Baca Juga:
Ratusan Massa Demo Kejari Gunungsitoli Desak Kasus Dugaan Korupsi Defisit-BOK Segera Dituntaskan
Para pengunjuk rasa menumpuk kantong mayat tiruan yang
dipenuhi cat merah di dekat Monumen Demokrasi Bangkok
Tepat satu tahun yang lalu, ribuan pengunjuk rasa berkumpul
di Monumen Demokrasi menyerukan pengunduran diri Prayut, penulisan ulang
konstitusi dan reformasi monarki kerajaan yang telah lama tak tergoyahkan.
Prayut telah berhasil memegang kekuasaan setelah pemilihan
2019 - yang diadakan di bawah konstitusi yang ditulis oleh tentara. Sementara
tokoh-tokoh oposisi populer semakin dilanda masalah hukum.
Baca Juga:
Demo ke Pemerintah, Ojol Sampaikan 6 Tuntutan
Protes itu menandai awal dari satu gerakan yang memperluas
wacana tentang topik-topik tabu, termasuk peran keluarga kerajaan - yang
dilindungi undang-undang pencemaran nama baik. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.