WahanaNews.co | Usai melakukan kudeta, militer Guinea berjanji segera membentuk pemerintahan yang terdiri dari banyak kalangan. Pemerintahan itu nantinya akan menjalani masa transisi sebelum pemerintah baru terbentuk.
Mengutip AFP, seorang Letkol Mamady Doumbouya yang terlibat dalam kudeta juga berjanji tidak akan ada penangkapan terhadap pejabat pemerintah sebelumnya.
Baca Juga:
Justin Hubner Absen, Shin Tae-yong Sesalkan Kekosongan Timnas Indonesia U-23
"Konsultasi akan dilakukan untuk menetapkan masa transisi, dan pemerintah persatuan nasional akan dibentuk untuk memimpin masa transisi," tutur Letkol Mamady seperti diberitakan AFP.
Selain itu, kelompok yang baru saja melakukan kudeta juga berupaya meyakinkan investor di sektor tambang. Dia berjanji menghormati komitmen bisnis yang telah dibuat bersama pemerintah sebelumnya.
Letkol Mamady mengatakan bakal ada komite khusus yang bertugas untuk meyakinkan mitra pemerintah bahwa bisnis akan tetap berlanjut seperti biasa.
Baca Juga:
Republik Guinea Dukung Mutilasi Kelamin Wanita
"Komite akan meyakinkan dan menghormati kerja sama yang telah dibangun dengan para mitra bisnis," kata Letkol Mamady.
Militer Guinea melancarkan kudeta terhadap pemerintahan Alphen Conde pada Minggu (5/9) kemarin. Mereka mengaku telah menangkap Conde, dan membubarkan konstitusi serta lembaga negara.
Kelompok yang melakukan kudeta mengklaim pemerintahan saat ini salah urus. Hal ini menjadi alasan dia mengambil alih kekuasaan.
"Kami tidak lagi mempercayakan politik terhadap orang-orang itu. Kami akan percaya politik kepada rakyat. Kami datang (melakukan kudeta) hanya untuk itu," papar salah satu militer Guinea, dikutip CNN.
"Ini tanggung jawab kami sebagai tentara untuk menyelamatkan negara," ia menambahkan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.