WahanaNews.co | Militer Amerika Serikat dan Kanada dikabarkan memasuki Selat Taiwan pekan lalu, dan menuai kecaman dari militer China. AS mengerahkan kapal kelas Airleigh Burke dengan laser penghancur rudal, USS Dewey.
USS Dewey dibangun oleh Northrop Grumman Ship Systems pada 2002 di galangan kapal sebuah perusahaan di Pascagoula, Mississippi. Kapal perang itu perdana melaut pada 26 Januari 2008.
Baca Juga:
KPK Ungkap Soal Kasus PT Jembatan Nusantara dan ASDP yang Rugikan Negara
Kapal itu masuk sebagai kapal perang perusak kelas Arleigh Burke. USS Dewey adalah komisioning kapal pertama yang ditugaskan di pantai City of Seal.
USS Dewey memiliki bobot 9.200 ton, dengan panjang 155 meter, tinggi 20 meter, dan draft sekitar 9 meter, seperti dikutip Military Factory.
Kapal juga membawa sepasang kapal Rigid Hull Inflatable Boats (RHIBs), yang dapat digunakan para personel dilepas pantai.
Baca Juga:
Tim Sar Dikerahkan Cari Kapal Angkut Wisatawan Dilaporkan Tenggelam di Takalar Sulsel
Mesinnya dilengkapi dengan 4 turbin gas General Electric LM2500-30 series, yang menghasilkan 100.000 hp. Baling-baling kapal memiliki desain lima bilah dengan kemampuan pitch reversibel untuk manuver fine-tune.
Kecepatan maksimum mencapai 30 knot dalam kondisi ideal dan jangkauan mencapai 4.400 mil laut saat berada pada kecepatan 20 knot.
Kapal ini dilengkapi dengan sistem radar 3D AN/SPY-1D, radar pencarian permukaan seri AN/SPS, susunan penarik taktis AN/SQR-19, dan susunan sonar AN/SQS-53C.
USS Dewey juga dilengkapi dengan AN/SQQ-28 LAMPS III, kit bantuan Anti-Submarine Warfare (ASW), yang digunakan bersama dengan helikopter Sikorsky SH-60 Seahawk. Sebanyak dua helikopter disimpan di geladak kapal.
Tak hanya dilengkapi senjata laser, USS Dewey dilengkapi dengan dua peluncur rudal yang dipasang di deknya. Sistem Peluncuran Vertikal (VLS) 1 x 64-sel dan 1 x 32 sel Mk 42 dan dapat menembakkan rudal dari permukaan ke udara.
Kapal ini juga dilengkapi 2 x 25mm chain gun, dan 1 x 20mm Phalanx Close-In Weapon System (CIWS) untuk target yang lebih rendah yang mencoba mendekat.
Di atas kapal tersedia kumpulan senapan mesin 4 x 12,7 mm. Persenjataan Dewey juga ditopang oleh 2 peluncur torpedo, yang mengelola stok torpedo Mk 46.
Sistem Senjata Laser
Sejak 2013 lalu, USS Dewey dilengkapi dengan Laser Weapon System (LaWS), senjata eksperimental yang dapat digunakan untuk melumpuhkan musuh, menurut laporan USS Carriers.
Dikutip CNN, LaWS digunakan untuk menghentikan ancaman mulai dari drone, helikopter, hingga kapal patroli kecil. Jika dilihat kasat mata, senjata laser itu tak seperti laser yang ada di film fiksi ilmiah.
Sebaliknya, target terbakar ketika senjata diarahkan ke objek lawan. Angkatan Laut menilai senjata laser diklaim lebih aman daripada senjata konvensional yang menggunakan hulu ledak, dan lebih hemat biaya.
Senjata laser USS Dewey juga hanya membutuhkan sedikit anggota kru untuk dioperasikan. Laser bisa ditembakkan oleh satu pelaut menggunakan pengontrol seperti video game.

Angkatan laut AS mengatakan LaWS diklaim dapat dioperasikan minim kegagalan, meski dalam kondisi angin kencang, kelembaban dan suhu udara.
Militer China mengecam tindakan Amerika Serikat dan Kanada yang mengirim kapal USS Dewey mereka masuk ke Selat Taiwan, Minggu (17/10).
Sebelumnya, kapal AS dan Kanada memasuki Selat Taiwan pada pekan lalu. Mengutip dari Reuters, China menganggap langkah itu mengancam keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.
Militer AS pun menyatakan kapal kelas Airleigh Burke dengan laser penghancur rudal, USS Dewey, berlayar ke selat yang memisahkan antara China dan Taiwan. USS Dewey ditemani kapal Kanada jenis frigate HMCS Winnipeg pada Kamis (14/10) dan Jumat (15/10).
"(USS) Dewey dan (HMCS) Winnipeg transit di Selat Taiwan untuk menunjukkan komitmen Amerika Serikat dan sekutu serta para partner kami untuk kebebasan dan keterbukaan Indo-Pasifik," demikian pernyataan dari militer AS.
Komando Armada Timur Tentara Pembebasan China (PLA) bahwa pihaknya memonitor dan berjaga-jaga dengan kedatangan kapal perang AS dan Kanada. [rin]