WahanaNews.co | Menteri Pertanian Vietnam Le Minh Hoan membantah pihaknya melakukan main mata dengan Thailand untuk menaikkan harga beras.
Mengutip CNA, Kamis (22/9), Le Minh Hoan mengatakan Kementerian pertanian kedua negara hanya melakukan kegiatan kerja sama umum.
Baca Juga:
Ditreskrimsus Polda Gorontalo: Imbauan Terkait Kenaikan Harga Beras
Sebelumnya, pada Agustus kemarin, Thailand dan Vietnam sepakat untuk menaikkan harga beras di pasar global. Namun, belum dipastikan kapan kebijakan tersebut mulai berlaku.
Penasehat Menteri Pertanian dan Koperasi Thailand Alongkorn Ponlaboot mengatakan kenaikan harga beras untuk meningkatkan pendapatan pedesaan di dua negara itu.
"Ini adalah pertama kalinya Thailand dan Vietnam sepakat untuk bekerja sama dalam mengangkat harga beras di pasar global," kata Alongkorn Ponlaboot.
Baca Juga:
Gegara Tanya Harga Beras Ganjar Dibilang Nyindir, Netizen: Kalau 16 Suara Bapak
Thailand dan Vietnam sudah memulai pembicaraan terkait harga beras di pasar global sejak Mei silam.
Alongkorn mengatakan kebijakan itu untuk menaikkan harga ekspor beras mereka, meningkatkan pengaruh mereka di pasar global dan meningkatkan pendapatan petani.
Departemen Pertanian AS menyebut Thailand dan Vietnam menyumbang sekitar 10 persen dari produksi beras kasar global dan sekitar 26 persen dari ekspor global.
Eksportir Thailand mengatakan kartel harga tidak mungkin dilakukan dan akan membuat Thailand dan Vietnam tidak kompetitif.
Asosiasi Pangan Vietnam mengatakan akhir bulan lalu ekspor beras negara itu diperkirakan akan meningkat menjadi 6,3 juta-6,5 juta ton tahun ini dari 6,24 juta ton tahun lalu karena permintaan yang kuat. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.