Dengan cara ini, para wanita tersebut dapat menggunakan nama keluarga 'Watanabe' dan mewariskannya kepada anak-anak mereka.
Watanabe, dalam wawancara dengan Abema TV, mengakui bahwa ia sangat menyukai perempuan, dan tanpa disadarinya, ia terlibat dalam situasi ini.
Baca Juga:
Jepang Evakuasi Jutaan Warga Imbas Banjir dan Longsor Terparah di Barat Daya
Dalam pandangannya, ini mirip dengan pemeliharaan anjing, di mana jika Anda memiliki satu anjing, mengapa tidak memelihara yang lainnya.
Meskipun tidak menjelaskan mengapa istri keempatnya tinggal terpisah, pasangannya yang lain mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki "istri kedua".
"Saya mencintai mereka dengan porsi yang sama," katanya.
Baca Juga:
Harga Beras di Jepang Melejit Hampir 100 Persen, PM Ishiba Ditekan Jelang Pemilu
Istri-istri Watanabe, yang masing-masing berusia 27 tahun (istri pertama), 24 tahun (istri kedua), dan 22 tahun (istri ketiga), telah menerima fakta bahwa mereka tidak akan menjadi satu-satunya pasangan romantis Watanabe, dan bahwa dia tidak memiliki pekerjaan.
Mereka bekerja sama untuk menutup biaya bulanan keluarga sekitar 850.000 yen (sekitar Rp 91 juta), sementara Watanabe bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga.
Meskipun pengaturan ini tidak umum, terutama di masyarakat Jepang yang cenderung patriarkis, namun ternyata berhasil bagi mereka.