WahanaNews.co | Tepat setahun lalu, momen Natal Ukraina ditandai dengan kehadiran pohon Natal raksasa yang berdiri kokoh dan megah di tengah Alun-Alun Sophia di Kiev.
Gemerlap ribuan lelampu menerangi seluruh sudut lapangan. Musik syahdu Natal berkumandang, dan orang-orang tersenyum bahagia.
Baca Juga:
Bersatu dalam Kebinekaan, SAPMA Pemuda Pancasila Gelar Perayaan Natal
Tetapi kini, di hari-hari penghujung 2022, suasana suram meliputi. Satu-satunya suara yang terdengar di lapangan pusat ibu kota negara yang tengah dilanda perang itu adalah dengung generator yang menerangi sebuah pohon Natal setinggi hanya 12 meter.
Tak ada puluhan ribu bohlam lampu yang berkilauan. Yang ada hanya pendaran lampu biru dan kuning – warna bendera Ukraina – sekadarnya demi menerangi gulita yang sesekali terpecah oleh sorot lampu mobil yang melintas.
Di pucuk pohon, tak ada bintang Betlehem, melainkan sebuah trisula, lambang negara itu, seolah ingin menunjukkan pada dunia, terutama Rusia, orang-orang Ukraina tak kenal kata menyerah.
Baca Juga:
Hadiri Perayaan Natal KLHK 2023, Menteri LHK Ajak Tanamkan Cinta Kasih pada Alam
Orang-orang berkumpul di sekitar sebuah pohon Natal yang dihiasi lampu berwarna biru dan kuning -- warna bendera Ukraina -- di Alun-Alun Sophia di Kiev, Ukraina, Jumat, 23 Desember 2022.
Dan, di tengah momen suram itu, sejumlah orang memutuskan untuk tak menyerah dan tetap menunjukkan semangat mereka, melakukan apa pun yang bisa dilakukan. Mendirikan pohon Natal, yang di ibu kota negara lain berdiri megah lengkap dengan ornamen dan cahaya lampu nan berkilauan, adalah satu contoh.
Di Alun-Alun Sophia Kiev, pohon Natal itu pun berdiri tegak, meski pendaran cahayanya tak secemerlang tahun-tahun sebelumnya.
Sang Wali Kota, Vitali Klitschko, mengumumkan pemasangan pohon Natal bersahaja itu tahun ini. Pohon Natal itu, katanya, diberinya nama “Pohon Tak Terkalahkan”.
“Kami memutuskan kami tak akan membiarkan Rusia mencuri perayaan Natal dan Tahun Baru dari anak-anak kami,” ujarnya.
Soal pemberian nama pohon Natal itu, tambahnya penuh tekad, “Karena kami orang-orang Ukraina tak bisa dikalahkan.”
'Pohon Tak Terkalahkan' itu diresmikan pada 19 Desember lalu, di hari yang sama saat Rusia melancarkan serangan drone ke Kiev. Serangan itu menghancurkan sebuah pembangkit listrik, namun tak sampai menyebabkan seluruh kota gelap gulita.
Beberapa bulan belakangan, serangan Rusia menargetkan infrastruktur energi demi memutus aliran listrik bagi rakyat Ukraina yang terancam membeku kedinginan di tengah musim dingin.
Meski pemerintah Ukraina telah berupaya keras, mustahil untuk mengaliri listrik ke rumah lebih dari 3 juta warga di Kiev. Alhasil, ada hari-hari saat jalanan Kiev diterangi lampu, ada saat-saat gulita menguasai. Ini pula berarti tak ada gemerlap cahaya di seantero kota selama musim libur Natal dan Tahun Baru. [eta]