WahanaNews.co | Dua orang dilaporkan tewas pada kericuhan yang terjadi di Bangladesh pada Jumat (15/10/2021) akibat video viral yang menunjukkan Alquran berada di lutut patung dewa Hindu.
"Dua orang tewas sejak serangan kemarin. Kami sedang memburu pelakunya," ujar kepala kepolisian daerah Begumganj, Shahidul Islam, kepada AFP pada Sabtu (16/10).
Baca Juga:
Bebas dari Tuduhan Korupsi, Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh
Shahidul menjelaskan, kericuhan ini terjadi di tengah peningkatan ketegangan viral cuplikan video yang menunjukkan Alquran ditaruh di lutut dewa Hindu. Video itu diduga direkam saat festival Durga Puja.
Sejak video itu viral pada Rabu lalu, sudah ada sejumlah demonstrasi. Kericuhan kali ini terjadi pada Jumat, ketika ratusan umat Muslim berjalan berarak setelah salat Jumat.
Lebih dari 200 pengunjuk rasa itu kemudian menyerang pura di mana umat Hindu sedang mempersiapkan upacara puncak festival Durga Puja. Massa memukuli dan menikam seorang anggota eksekutif komite pura itu hingga tewas.
Baca Juga:
Chaos di Bangladesh: 109 Tewas dalam Kerusuhan, WNI Turut Jadi Korban
Sehari kemudian, kepolisian juga menemukan jasad pria Hindu lainnya di satu kolam di dekat pura tersebut. Dengan demikian, jumlah korban tewas menjadi dua orang.
Kericuhan ini sendiri bukan yang pertama di Bangladesh selama sepekan belakangan. Pada Rabu lalu, sekitar 500 orang juga menyerang satu pura Hindu di Hajiganj.
Kepolisian melepas tembakan ke arah massa untuk membubarkan kerumunan. Setidaknya empat orang tewas dalam insiden ini.
Pemimpin komunitas Hindu di Bangladesh, Gobinda Chandra Pramanik, mengatakan bahwa secara keseluruhan setidaknya 150 orang Hindu terluka akibat peningkatan ketegangan terkait video Alquran tersebut.
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, sendiri sudah bertemu dengan komunitas Hindu pada Kamis lalu. Ia berjanji bakal mengambil tindakan tegas.
"Sejauh ini, sekitar 90 orang sudah ditahan. Kami juga akan memburu semua otak di balik insiden-insiden ini," ucap Menteri Dalam Negeri Bangladesh, Asaduzzaman Khan. [rin]