WahanaNews.co | Warga China yang berada di Ukraina telah menjadi sasaran tembak pasukan Ukraina saat melarikan diri.
Seperti diketahui, China telah menjadi sekutu utama Rusia dalam melawan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Dilansir AP, Pemerintah China, Rabu (2/3/2022), mengatakan, salah satu warganya tertembak dan terluka saat mengungsi dari Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Wang Wenbin, mengatakan, insiden itu terjadi pada Selasa (1/3/2022), saat sedang pergi sendiri.
Kedutaan Besar China di Kiev segera menghubungi orang tersebut untuk mendapatkan bantuan.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Wang mengatakan kepada wartawan pada briefing harian, orang itu terluka keluar, tetapi tidak lagi mengancam nyawanya.
Dia mengatakan kedutaan mengikuti kemajuan orang tersebut dan akan terus memberikan bantuan.
Rincian seputar penembakan itu tidak jelas, menunjuk pada situasi kacau ketika ratusan ribu orang Ukraina dan ribuan orang asing berusaha melarikan diri dari pertempuran.
Beijing telah menolak untuk mengkritik serangan Rusia atau bahkan menggambarkannya sebagai invasi atau perang.
China beralasan NATO dan Barat telah gagal mengatasi masalah keamanan sah Rusia dengan benar.
Saat pertempuran meletus pekan lalu, Kementerian Luar Negeri menyarankan warganya untuk memasang bendera China di kendaraan saat keluar.
Dua hari kemudian, menyarankan mereka untuk tidak menunjukkan tanda-tanda kewarganegaraan China.
Tampaknya mencerminkan kekhawatiran atas pengerasan retorika anti-China secara online.
Dalam panggilan telepon Senin (28/2/2022) dengan mitranya dari Ukraina, Menteri Luar Negeri Wang Yi mendesak Ukraina memenuhi tanggung jawab internasional untuk memastikan keselamatan warga negara China. [gun]