WahanaNews.co | Strategi perang Presiden Vladimir Putin ke Ukraina tak berjalan sesuai rencana. Fakta ini memicu kekhawatiran bahwa Moskow akan beralih menggunakan senjata nuklir untuk menyerang Barat.
Pakar kebijakan luar negeri Inggris Nile Gardiner memperingatkan Putin untuk meluncurkan serangan nuklir di Barat dalam strategi perang terbaru. Jika nekat, mantan ajudan Perdana Menteri Margaret Thatcher itu mengatakan riwayat Rusia akan berakhir saat itu juga.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Kenyataannya adalah penggunaan senjata nuklir oleh Rusia akan menjadi akhir dari Rusia, dan mereka tahu itu," kata Gardiner, dilansir dari Express.co.uk, Selasa (17/5/2022).
"Ini telah menjadi keadaan sejak Perang Dunia Kedua, dan setiap pemimpin Rusia sejak saat itu memahami bahwa Rusia membuat langkah pertama dengan serangan nuklir akan menjadi akhir dari Rusia," tambahnya.
"Bahkan Inggris sendiri memiliki kemampuan untuk melumpuhkan Rusia dengan persenjataan nuklirnya, apalagi apa yang dimiliki AS. Faktanya, hanya pertahanan dari Inggris saja jika Rusia menyerang Inggris berarti akhir dari Rusia," imbuhnya.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Namun, Gardiner memperingatkan bahwa Putin bisa menjadi paling berbahaya karena ia bisa merencanakan balas dendam jika rencana perang Rusia runtuh di depan matanya. Ia mendesak dunia untuk tidak meremehkan presiden Rusia itu dan selalu tetap waspada.
"Putin adalah orang yang sangat marah akhir-akhir ini, selalu memikirkan balas dendam dan segala macam hal... Dia tetap berbahaya, seperti biasanya, jadi kami harus waspada," katanya.
"Kita seharusnya tidak pernah meremehkan Putin dan kemampuannya... Dia seperti ular yang meronta-ronta di dalam tas, dan ular masih menggigit."