WahanaNews.co | Warga negara Indonesia (WNI) yang pernah tinggal di Ukraina, Vanda Sakina, memaparkan soal temuan bungkus Indomie oleh pasukan Rusia.
Vanda menilai banyaknya warga yang berasal dari Timur Tengah membuat Indomie bisa ditemukan pula di Ukraina. Dia pun mengaku tak asing mengonsumsi mi instan produk Indonesia itu saat berada di Ukraina.
Baca Juga:
Pihak Indofood Pastikan Indomie Sudah Penuhi Standar Keamanan Pangan
"Ya Indomie ada di Kyiv di toko Turki, sebelah masjid Ar-Araid. Saya nemu di situ dan banyak banget," ujar Vanda, Senin (30/5).
Vanda kemudian berkata, "Banyak penjual dari Turki, mereka buka toko, memasok Indomie."
Ia mengaku kerap berkunjung ke kawasan sekitar masjid yang berisi orang-orang Turki untuk membeli mi instan tersebut saat berada di ibu kota Ukraina itu.
Baca Juga:
BPOM Pastikan Indomie di Indonesia Aman Dikonsumsi, Ini Alasannya
Menurut Vanda, mi instan produksi Indonesia itu sudah masuk dan populer di Eropa Barat.
Selain itu, sambungnya, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, banyak warga negara Indonesia (WNI) dari Eropa Barat yang membantu dengan mengirim makanan instan, salah satunya Indomie.
Mereka, katanya, sangat aktif membantu warga di Ukraina. Termasuk Vanda dan para WNI lain saat terjebak di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
"Kenapa Indomie? Karena penyajiannya mudah dan rasa digemari orang Eropa dan Timur Tengah," kata Vanda.
Perempuan itu mengatakan produk dari Indonesia yang banyak berjajar di supermarket Ukraina baru santan dalam kemasan. Sementara itu, untuk Indomie masih tersedia di toko-toko kecil.
"Baru beberapa toko-toko kecil milik orang Timur Tengah yang sediain Indomie. Mungkin Indomie lagi berusaha masuk secara besar besaran [ke Ukraina] namun keburu di bom," ucap Vanda lagi.
Sebelumnya, pasukan Rusia menemukan sejumlah sisa makanan instan, termasuk yang diduga Indomie di Troitske, Ukraina, pada Minggu (29/5).
Sisa makanan itu di antaranya keripik kentang produksi Amerika Serikat, muesli dari Inggris, sereal, teh, mi instan, dan gula dari negara lain. Ada pula rokok dan produk-produk berkategori duty free alias bebas pajak di negara bersangkutan.
Temuan itu diperkuat dengan video RIA Novosti yang menunjukkan tentara Rusia menemukan sisa makanan tersebut. Kemudian foto berolog RIA Novosti yang menampilkan produk Indomie.
Menanggapi temuan itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, buka suara.
"Penggemar Indomie ternyata ada di banyak negara dan dari beragam nasionalitas," kata Faiza, pada Minggu (29/5). [rin]