WahanaNews.co | Kontak senjata masih berkecamuk di Ukraina. Pasukan Rusia disebut telah hancurkan lebih dari 1.000 institusi pendidikan di Ukraina sejak perang dimulai.
Dilansir CNN, Minggu (22/5/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut seribuan institusi pendidikan itu mulai dari TK, sekolah tingkat dasar, hingga universitas.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Pasukan Rusia menghancurkan 1.873 institusi pendidikan. Ini merupakan kerugian dengan skala besar," ucap Zelensky pada Sabtu malam.
Selain itu disebutkan bila pasukan Rusia telah menghancurkan jembatan Pavlograd yang memisahkan Severodonetsk dan Lysychansk di wilayah Luhansk.
Kepala Administrasi Militer Regional Serhiy Hayday mengatakan bila hancurnya jembatan itu menghambat evakuasi serta pengiriman bantuan.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Ribuan Apartemen Rusak
Di sisi lain serangan misil Rusia di Lozova, Kharkiv menyebabkan kerusakan di lebih dari 1.000 apartemen serta 11 institusi pendidikan. Hal itu dilaporkan Serhiy Zelensky selaku wali kota setempat.
"Kondisinya mengenaskan: 11 institusi pendidikan termasuk 5 sekolah. Ada pertanyaan besar mengenai seberapa parah kerusakan di rumah sakit dan klinik. Gedung Kebudayaan kami juga hancur," ucap Serhiy.
Pada Jumat, 20 Mei kemarin, Zelensky bertekad menuntut Rusia agar bertanggung jawab secara finansial atas kerusakan dan kehancuran yang dipicu pasukan militernya di wilayah Ukraina selama beberapa bulan terakhir.
Dia mengusulkan kesepakatan resmi dengan sekutu-sekutu Ukraina untuk mengamankan kompensasi Rusia atas kerusakan yang disebabkan pasukan Moskow selama perang berlangsung.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Sabtu (21/5), Zelensky dalam pernyataan via video pada Jumat (20/5) waktu setempat menilai kesepakatan semacam itu akan menjadi peringatan bagi negara-negara yang merencanakan aksi agresif bahwa mereka harus membayar atas tindakan mereka. [non]