WahanaNews.co, Jakarta - Pemerintahan Zionis Israel mengalami keretakan di tengah konflik bersenjata melawan Hamas di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berselisih dengan Panglima Militer atau Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Jenderal Herzi Halevi, serta Kepala Badan Intelijen Shin Bet, Ronen Bar.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Dalam konsultasi keamanan akhir pekan lalu, Jenderal Halevi mengkritik PM Netanyahu. Menurut Halevi, strategi perang di bawah komando Netanyahu dalam melawan Hamas tidak jelas.
Netanyahu dinilai gagal mengembangkan dan mengumumkan strategi "day-after" mengenai siapa yang akan memerintah Gaza setelah perang usai.
"Kami sekarang beroperasi kembali di Jabaliya. Selama tidak ada proses diplomatik untuk membentuk badan pemerintahan di Jalur Gaza selain Hamas, kita harus melancarkan kampanye lagi dan lagi di tempat lain untuk membongkar infrastruktur Hamas," kata Halevi, seperti dikutip dari Channel 13.
Baca Juga:
Lebanon Kian Terancam, Netanyahu Sesumbar Hantam Hizbullah Tanpa Ampun
Pejabat senior IDF lainnya juga mendesak para pemimpin politik Israel untuk mengambil keputusan dan merumuskan strategi. Bahkan, anggota kabinet memperingatkan Netanyahu bahwa langkah Israel dan kurangnya pengambilan keputusan dalam beberapa minggu terakhir "hanya mempertaruhkan nyawa".
Selain itu, Channel 12 melaporkan bahwa Netanyahu juga berselisih dengan Kepala Shin Bet Ronen Bar mengenai masalah perencanaan strategis, setelah Bar menyatakan telah bertemu dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant untuk membahas semua aspek.
"Apa?! Anda sedang mengadakan pertimbangan strategis dengan menteri pertahanan?” kata Netanyahu menyela Bar.