WahanaNews.co | Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan sudah ada 245 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) di 26 provinsi di Indonesia dengan tingkat kematian mencapai 57,6 persen yang terdeteksi pihaknya.
"Per hari ini kasus totalnya ada 245 di 26 provinsi. Delapan provinsi yang berkontribusi atas 80 persen kasus adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten dan Sumatera Utara. 'Fatality rate' atau yang meninggal persentasenya dari jumlah kasus 245 ini cukup tinggi yaitu 141 atau 57,6 persen," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin.
Baca Juga:
Begini Upaya Cepat Pemerintah Tangani Kasus Gangguan Ginjal Akut
Melansir ANTARA, Budi Gunadi menyampaikan hal tersebut seusai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi.
Hadir juga dalam rapat tersebut Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito.
"Jumlah kasus ini sebenarnya mulai naik di bulan Agustus (2022), jadi sebelum Agustus itu angka kematiannya normal dari tahun ke tahun angkanya kecil di bawah 5," ungkap Budi.
Baca Juga:
Antisipasi Peredaran Obat Sirop, Kemenkominfo-BPOM Gelar Patroli Siber
Tapi pada Agustus 2022 jumlah kematian mulai naik menjadi 36 kasus, pada September 2022 naik lagi menjadi 78 kasus, pada Oktober 2022 mencapai 114 kasus dan sebagian besar menyerang anak di bawah usia 5 tahun.
"Hasil diskusi kita dengan WHO dan Pemerintah Gambia, ditemukan obat yang namanya 'Fomepizole'. Kita sudah menerima 20 vial dari Singapura, kita menunggu mungkin dari Australia akan masuk 16 vial lagi mungkin malam ini atau besok pagi," tambah Budi.
Selanjutnya pemerintah juga berencana untuk mengimpor obal "Fomepizole" dari Amerika Serikat dan dari Jepang sekitar 2 ribuan vial.