WahanaNews.co | Sebanyak 27.163 keluarga risiko stunting di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur mendapat paket bantuan pangan untuk mencegah kekerdilan pada anak.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan paket bantuan pangan yang diberikan itu berupa daging ayam dan telur.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
"Penerima bantuan ini tersebar di 27 kecamatan dan pemberian disampaikan langsung melalui masing-masing camat dan lurah atau kepala desa," katanya, Sabtu (06/05/2023).
Peluncuran penyaluran bantuan itu telah dilakukan secara simbolis oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep Nia Kurnia Fauzi di Kecamatan Batuan, Sumenep, Rabu (3/5) dan selanjutnya disalurkan ke 26 kecamatan lain secara bergantian.
"Bantuan daging ayam dan telur sebagai salah satu wujud kepedulian pemerintah, dalam rangka penanganan kasus stunting di Kabupaten Sumenep,” kata Ketua TP PKK Sumenep Nia Kurnia Fauzi.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
DIa mengharapkan program bantuan pemerintah itu bisa menekan angka stunting (gagal tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi), sehingga kasusnya menurun di Kabupaten Sumenep.
Program menekan angka stunting diberikan kepada keluarga yang berisiko stunting, yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan anak yang berusia dua sampai tiga tahun, dengan menerima bantuan berupa 1 kilogram daging ayam dan 10 butir telur untuk setiap keluarga.
"Keluarga risiko stunting menerima bantuan daging ayam dan telur selama tiga bulan, dan bantuan tersebut diharapkan benar-benar bermanfaat bagi penerima dalam menurunkan angka stunting di daerah," katanya menjelaskan.
Menurut Data Dinas Kesehatan Pemkab Sumenep, angka stunting di kabupaten ini pada 2022 mencapai 21,6 persen dari total jumlah anak di wilayah itu, atau menurun 7,4 persen dibanding 2021 yang mencapai 29,0 persen. [Tio/Ant]