WahanaNewa.co, Jakarta - Berbicara tentang psikopat, mungkin yang langsung terlintas adalah individu dengan kepribadian dingin, sadis, atau kejam. Faktanya, tidak sesimpel itu.
Dikutip dari Healthline, psikopat sebenarnya bukan diagnosis resmi menurut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th edition (DSM-5). Sebutan ini merujuk pada kondisi yang disebut sebagai Antisocial Personality Disorder (ASPD).
Baca Juga:
Prilly Latuconsina Angkat Isu Kesehatan Mental Lewat Film 'Bolehkah Sekali Saja Kumenangis'
Istilah 'antisosial' pada ASPD juga memunculkan sebutan sociopath, yang kerapkali merujuk pada kondisi yang oleh orang awam disebut psikopat. Meski demikian, istilah 'antisosial' tersebut terkadang juga memunculkan kesalahpahaman.
"Kebanyakan orang berasumsi ini (ASPD) menggambarkan orang yang pemalu, penyendiri, dan lain sebagainya. Ketika kami mengatakan ASPD, itu merujuk pada individu yang bertentangan dengan masyarakat, aturan, dan perilaku yang dianggap normal," ujar psikiater sekaligus pendiri dari Centers Psychiatric Excellence, dr Prakash Masand.
Tanda Psikopat dalam Kehidupan Sehari-hari
Tanda-tanda ASPD terkadang bisa sulit untuk dikenali. Seseorang dengan ASPD bisa saja terlihat sama seperti orang pada umumnya.
Baca Juga:
Waspadai Orang Manipulatif, Kenali Tanda dan Trik Manipulator di Sekitar Kita
Meskipun begitu, ada beberapa perilaku yang dapat menjadi indikator seseorang memiliki ASPD.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut tanda-tanda yang bisa ditunjukkan pengidap ASPD dalam kesehariannya:
1. Kesulitan untuk menunjukkan empati dan rasa penyesalan
2. Tidak mampu membedakan benar dan salah
3. Sering memanipulasi dan menyakiti orang lain
4. Tidak peduli dengan tanggung jawab dan keselamatan
5. Sering berbohong dan memanfaatkan orang lain
6. Merasa dirinya superior dibandingkan orang lain
7. Menunjukkan perilaku agresif, kasar, atau mengancam orang lain
8. Tidak peka atau menghargai orang lain
Orang dewasa yang mengidap ASPD biasanya juga menunjukkan gejala gangguan perilaku sebelum menginjak usia 15 tahun. Adapun gejala gangguan perilaku tersebut antara lain:
1. Suka melanggar aturan
2. Sering mencuri dan tidak jujur
3. Berbuat kasar terhadap manusia dan/atau hewan
4. Suka menghancurkan barang-barang
[Redaktur: Andri Frestana]