Lalu sistem rujukan dari Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke rumah sakit (RS) juga perlu ditingkatkan.
"Yang terpenting juga laporan dari RS untuk kasus DBD penting disampaikan segera agar Puskesmas dapat melakukan penyelidikan segera dan melakukan penyemprotan (fogging)," kata Ngabila.
Baca Juga:
Anggota DPRD Kotawaringin Timur Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Tentang DBD
Jumlah kasus DBD di Provinsi DKI Jakarta 2023 pada Juni sebanyak 162 kasus. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan awal 2023 pada Januari sebanyak 525 kasus, Februari (434), Maret (494), April (499) dan Mei (444). Untuk tahun 2022 sebanyak 8.138 kasus.
Selama 2023 ini, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu 640 kasus. Disusul Jakarta Barat (625), Jakarta Selatan (540), Jakarta Utara (521), Jakarta Pusat (232) dan Kepulauan Seribu hanya satu kasus.
"Bulan Mei-Juni 2023 kasusnya mengalami penurunan dibandingkan diawal Tahun 2023 (JanuariFebruari) dan dibandingkan Tahun 2022, kasus 2023 mengalami penurunan," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Padang Gencarkan Sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Antisipasi DBD
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.