WahanaNews.co | Seorang wanita asal Sidoarjo bernama Hayu Dyah Patria menemukan cara unik untuk meningkatkan gizi masyarakat di Galengdowo dengan tanaman liar.
Bahkan, kata Hayu, ide ini bisa sekaligus mendayung beberapa tujuan.
Baca Juga:
Bus Wisata Rombongan SMP PGRI 1 Wonosari Malang Alami Kecelakaan Tragis
“Untuk melestarikan tanaman liar, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan memerangi kekurangan gizi dengan cara yang masuk akal,” katanya, Minggu (1/10/2023).
Ini tentu masuk akal karena tanaman liar bisa dikembangkan dengan mudah, tanpa perlu perlakuan spesial.
Sebagai ahli teknologi pangan, Hayu Dyah yang lahir di Gresik pada 27 Januari 1981 ini tertantang meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya di desa tempat ia tinggal.
Baca Juga:
Sebar Foto Bawa Sajam, Anggota Gengster Tangkis Balik di Jombang Dibekuk
Sebelum memulai eksekusinya, ia tentu melihat sekeliling, apa yang mudah dijangkau orang kebanyakan.
Ternyata di daerah tersebut, banyak dijumpai daun kastuba dan daun krokot. Dua jenis tanaman liar yang sangat mudah didapat di Desa Galengdowo, Kecamatan Wonoslam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Daun kastuba, misalnya, berlimpah kandungan mineral. Lalu, daun krokot, makanan kesukaan jengkerik, ternyata kaya berbagai macam vitamin dan, ini yang terpenting, senyawa pendongkrak kecerdasan.
"Daun krokot banyak mengandung asam lemak omega-3 untuk perkembangan sel otak anak,” ujarnya.
Sesungguhnya keterampilan ini tak cuma berguna untuk warga Galengdowo.
Data Riset Kesehatan Dasar 2010 mengungkapkan, angka kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi, yakni 17,9%. Penyebab utamanya adalah kemiskinan. Karena itu, makanan asal tanaman liar sangat masuk akal untuk digunakan masyarakat luas.
"Tanaman ini bisa didapat tanpa uang. Tinggal petik, tapi kandungan gizinya tak kalah dari tanaman budidaya," jelas Hayu.
Kini, Hayu Dyah sudah berhasil mengidentifikasikan sekitar 300 spesies tanaman liar.
Ia juga berhasil mengundang kalangan akademis dan peneliti untuk menemukan kandungan nutrisi tanaman pangan liar dan berhasil meneliti 10 tanaman pangan liar secara mendalam.
Karena kerja kerasnya ini, tak ayal Hayu Dyah menjadi salah satu penerima penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2011 di bidang Pemberdaya Gizi dari Tanaman Liar oleh Astra.
[Redaktur: Zahara Sitio]