WahanaNews.co | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Jawa Barat menyiapkan sejumlah langkah edukasi guna mengantisipasi penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA akibat meningkatnya polusi udara di Jabodetabek akhir-akhir ini.
Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati di Depok mengatakan kami selalu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui petugas i puskesmas dengan penyuluhan, membuat flyer-flyer untuk mengingatkan ketika kualitas udara buruk.
Baca Juga:
Imbas Hilirisasi, Bahlil Sebut 54 Persen Warga Morowali Kena Asma
Selain itu, juga disarankan agar masyarakat menggunakan masker, kemudian diaktifkan lagi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga masyarakat terhindar dari ISPA.
Mary mengakui, jika dibandingkan dengan bulan lalu, kasus ISPA saat ini mengalami peningkatan, dengan jumlah kasus sebanyak 8.698 kasus.
Rinciannya, pneumonia pada balita 182 kasus, pneumonia berat 0 kasus, bukan pneumonia pada balita 4.969 kasus, non pneumonia pada usia lebih dari lima tahun 3.480 kasus serta pneumonia lebih dari usia lima tahun 67 kasus.
Baca Juga:
Biaya Pengobatan Penyakit Pernapasan Akibat Polusi Udara Mencapai Triliunan Rupiah untuk BPJS
"Ini data bulan Agustus 2023, jadi memang ada peningkatan dari bulan Juli sebesar 60 persen. Tapi apakah ini karena polusi udara, kita belum bisa memastikan karena kasus ISPA bisa karena infeksi virus, bakteri atau alergi tapi kita akan pantau secara ketat," jelasnya.
Ia menjelaskan, saat ini memang kualitas udaranya memburuk dan terus terjadi peningkatan kasus yang signifikan, kondisi ini akan laporkan ke pimpinan untuk menjadi bahan evaluasi dan kebijakan lebih lanjut.
"Kasus-kasus yang diderita masih dalam kategori ringan. Namun, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi jika ada temuan kasus berat," jelasnya.
