WahanaNews.co | Viral di media sosial, seorang tenaga medis memaparkan bahwa terinfeksi varian Omicron akan membuat orang tersebut kebal terhadap infeksi varian-varian lainnya, salah satunya terhadap varian Delta.
Penggalan pernyataan itu disebar melalui video di platform media sosial TikTok dengan nama akun @RophiClinic oleh Dr Leong Hoe Nam.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
"Terinfeksi Omicron akan lebih baik untuk membekali diri melawan serangan varian Delta," ucapnya.
"Tidak hanya Delta, (varian) Alpha, Beta, Gamma karena sudah ditolak oleh Omicron," imbuhnya.
Pernyataan ini pun mengundang banyak pertanyaan masyarakat, apakah benar bahwa apabila seseorang pernah terinfeksi varian Omicron, maka ia bisa kebal terhadap infeksi varian-varian virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 lainnya?
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
Menjawab persoalan terinfeksi Omicron membuat kebal dari varian Delta , ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo mengatakan, belum ada kepastian yang jelas atau bukti klinisnya mengenai kekebalan diri pada pasien terinfeksi Omicron terhadap varian-varian lainnya.
"Bisa jadi (bisa saja infeksi Omicron memperkuat kekebalan terhadap varian lain), masalahnya varian sebelum Omicron kan sudah mulai menghilang, jadi gimana buktiinnya?" kata Ahmad, Selasa (15/2/2022).
Varian Delta, Alfa, Gamma dan Beta yang disebutkan dalam video tersebut sama saja seperti Omicron yakni merupakan beberapa dari banyak varian mutasi virus SARS-CoV-2.
Untuk itu, kata dia, kemungkinan bisa saja antibodi seseorang yang terinfeksi Omicron bisa menjadi sistem imunitas yang baik melawan varian Delta dan lainnya itu.
Ia pun mencontohkan persoalan ini serupa dengan sistem vaksinasi Covid-19.
Pada dasarnya, vaksin Covid-19 yang digunakan di banyak negara, yang masih digunakan hingga merebaknya varian Omicron saat ini, dengan berbagai jenis atau basis platform-nya diambil dari virus SARS-CoV-2 varian pertama sekali yang ditemukan di Wuhan, China di akhir 2019 lalu.
"Bahkan ketika vaksin menggunakan varian asli Wuhan, vaksin tersebut masih mampu menanggulangi varian-varian berikutnya, meskipun dengan efektifitas yang berbeda atau buat sebagian orang (seperti lansia dan komorbid) perlu booster, tapi vaksinnnya sendiri belum perlu diganti versi vaksin baru," jelasnya.
Kendati demikian, Ahmad menegaskan bahwa dengan adanya persamaan mekanisme seperti vaksinasi, bukan berarti Anda harus rela begitu saja menginfeksikan diri dengan sengaja terhadap varian Omicron ini.
Sebab, hal ini sifatnya hanya kemungkinan tetapi belum ada evidence based atau bukti ilmiah yang kuat mendukung pernyataan tenaga medis di video itu.
"Hanya saja jangan setelah nonton video ini lalu ramai-ramai menginfeksikan diri dengan sengaja dengan Omicron ya," kata dia.
"Karena bagaimana pun ini masih virus covid. Jadi tetap gunakan masker dan segera vaksin," tambahnya.
Hal ini pun didukung oleh dokter spesialis paru, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) saat dihubungi terpisah.
"Belum ada data yg cukup untuk dapat menyimpulkan itu," tegasnya.
Oleh karena itu, cara terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah patuh protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19, baik bagi Anda yang pernah terinfeksi sebelumnya maupun yang belum pernah terinfeksi Covid-19 varian apapun. [rin]