Meskipun dapat menyebabkan penyakit parah, CDC mencatat, “Risiko penularan dari orang ke orang dianggap sangat rendah karena hanya ada beberapa kasus yang terdokumentasi.”
Studi yang dilakukan pada tahun 2016 oleh para peneliti di Universitas Oxford memperkirakan patogen itu membunuh hingga 89.000 orang selama tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Laporan itu menyarankan bakteri itu mungkin ada di hingga 79 negara, termasuk 34 negara yang sebelumnya tidak mendeteksinya.
Pada saat itu, laporan tersebut menunjukkan, "Tidak adanya sama sekali bakteri di AS.”
Pada akhir 2014, CDC mengkonfirmasi bakteri telah bocor dari salah satu laboratoriumnya sendiri di Louisiana setelah beberapa hewan penelitian terjangkit melioidosis, setidaknya empat hewan di antaranya tidak bertahan.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
CDC kemudian menutup pekerjaan laboratorium pada B pseudomallei, dengan mengatakan telah menemukan masalah serius dengan prosedur keamanan hayatinya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.