Namun, penting untuk dicatat bahwa risiko ini tidak eksklusif untuk ikan asin dan juga dapat terkait dengan makanan lain yang mengandung senyawa nitrat, seperti daging olahan.
3. Penelitian dan Temuan Terkait
Baca Juga:
BPOM Peringatkan Bahaya AMR: Dari Evolusi Mikroba ke Ancaman Global
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi potensi hubungan antara konsumsi ikan asin dan risiko kanker. Namun, hingga saat ini, hasilnya masih kontroversial dan tidak selalu konsisten. Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan ikan asin dalam jumlah moderat tidak berkontribusi signifikan terhadap risiko kanker, sementara penelitian lain memunculkan kaitan yang lebih erat.
4. Konsumsi Ikan dengan Bijak
Meskipun ada beberapa kekhawatiran terkait risiko karsinogenik dari proses pengasinan, konsumsi ikan secara umum masih dianggap sebagai bagian penting dari pola makan sehat.
Baca Juga:
Kabar Duka, Penyanyi Lawas Dina Mariana Berpulang di Usia 59 Tahun
Sebagai alternatif, memilih ikan yang lebih segar dan menghindari ikan asin yang mengandung bahan tambahan berlebihan dapat menjadi langkah bijak untuk menjaga kesehatan.
Mengonsumsi Secara Seimbang
Meskipun ada klaim terkait potensi risiko karsinogenik dari ikan asin, belum ada bukti ilmiah yang konsisten dan kuat yang menegaskan bahwa konsumsi ikan asin secara langsung menyebabkan penyakit kanker.