WahanaNews.co | Hacker Bjorka bikin heboh pengguna media sosial dengan membocorkan data pribadi beberapa orang pejabat di Indonesia. Dalam data tersebut juga beredar narasi yang mengungkapkan beberapa menteri belum menerima vaksin booster COVID-19 atau dosis ketiga.
Nama-nama menteri yang belum booster atau vaksin ketiga dalam data tersebut, di antaranya adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Menteri Kominfo Johnny G Plate. Bahkan Ketua DPR RI, Puan Maharani juga disebut belum mendapatkan vaksin booster.
Baca Juga:
Kepala BSSN Ungkap Sepanjang 2022 Ransomware Dominasi Serangan Siber di RI
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril data yang disebarkan Bjorka belum tentu benar dan akurat. Pihaknya belum bisa berkomentar banyak soal data vaksinasi yang dibocorkan Bjorka.
"Kita masih menunggu penjelasan dari Kominfo ya dengan cyber-nya dengan Polri maupun BIN kita tunggu dulu. Nanti apa yang ditanyakan wartawan itu kita belum bisa komen karena data yang dibuat (Bjorka) iya kalau betul, kalau nggak? Makanya saya nggak komentar," ujar Syahril pada wartawan, Selasa (13/9/2022).
Menurut Epidemiolog Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia data vaksinasi yang dibocorkan Bjorka merupakan data lama yang belum diperbarui statusnya.
Baca Juga:
BSSN Sudah Berikan Data Identifikasi ke Dittipidsiber Polri, Bjorka Belum Juga Tertangkap
"Bocoran data tentang riwayat vaksinasi para pejabat menunjukkan data tersebut, lama yang belum terupdate. Ayo segera dibooster siapapun Anda, termasuk tokoh yang dianggap berpengaruh," tutur Pandu dalam akun Twitter pribadinya.
Sementara itu, setelah ditelusuri lebih lanjut melalui aplikasi PeduliLindungi berdasarkan data NIK yang beredar, salah satu menteri yang disebut belum vaksinasi dosis ketiga yakni Luhut, dinyatakan sudah melakukan vaksinasi COVID-19 booster.
Melalui penelusuran yang dilakukan, status warna di aplikasi PeduliLindungi Luhut berwarna hijau, artinya tak teridentifikasi positif COVID-19. Ia terakhir melakukan tes COVID-19 pada tanggal 10 September 2022, berdasarkan keterangan PeduliLindungi.