WahanaNews.co | Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jakarta Barat menargetkan 20-30 persen dari jumlah peserta aktif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mau memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) pemerintah ini.
“Sebenarnya secara kelembagaan belum ditentukan target. Tapi jika mengacu pada tahun lalu sekitar 400 ribuan warga yang gunakan program ini melalui BPJS Kesehatan, ya paling tidak naik menjadi 600-700 ribuan atau sekitar 30 persen dari 2,6 juta jumlah peserta aktif program JKN di wilayah Jakarta Barat,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Barat Unting Patri Wicaksono Pribadi dalam wawancara WahanaNews di ruangannya di Kebon Jeruk, Rabu (12/2/2025).
Baca Juga:
Program Cek Kesehatan Gratis: Ini Manfaat dan Jenis Pemeriksaan yang Kamu Dapatkan
Menurut Unting, jumlah warga Jakarta Barat yang telah terdaftar menjadi program JKN aktif sebanyak 2,6 juta atau sekitar 90 persen. 10 persen lagi masuk kategori tidak aktif dengan berbagai dinamika.
Dijelaskannya, program CKG ini merupakan program sinergi dengan program JKN di BPJS Kesehatan yang telah berjalan sejak beberapa tahun ini. Nama programnya adalah Skrining Riwayat Kesehatan.
“Program CKG ini sebenarnya bersinergi dengan program Skrining Riwayat Kesehatan yang sudah berjalan di BPJS Kesehatan sejak beberapa tahun lalu. Ini menjadi program pengembangan yang luar biasa karena cakupannya akan semakin luas karena ada sekitar 12-14 deteksi penyakit yang di skrining sejak dini,” ungkapnya.
Baca Juga:
Resmi Dimulai, 55 Lansia di Gresik Dapat Program CKG
Oleh karena itu, Unting optimistis bahwa akseptasi program CKG ini sangat baik karena tahun-tahun sebelumnya melalui program JKN, ada sebanyak 400 ribuan warga Jakarta Barat yang memanfaatkannya.
Kantor BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Barat di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Foto: WahanaNews/Tio)
“Jadi dengan sinergi ini menjadi lebih luas lagi. Kalau sebelumnya Skrining Riwayat Kesehatan dari program JKN menyasar sejak umur 17 tahunan, program CKG ini malah menyasar sejak bayi hingga lansia,” tambahnya.
Ia mengimbau agar seluruh warga Jakarta Barat mau memanfaatkan program CKG dari pemerintah ini supaya dapat mengenali kondisi kesehatan dirinya lebih paripurna, bisa mengidentifikasi penyakit yang diderita sejak dini sekaligus bisa mencegah terjadinya penyakit sejak dini pula.
Bagi warga yang telah terdaftar di program JKN, Unting juga menyakinkan untuk tidak khawatir dengan pembiayaan jika sekiranya dari hasil skrining dianjurkan untuk melakukan pengobatan, bisa menggunakan program JKN dari BPJS Kesehatan.
Ia juga mengimbau warga yang belum mendaftar menjadi peserta program JKN, untuk segera mendaftarkan diri untuk menghindari pembiayaan selanjutnya pasca skrining jika ditemukan penyakit.
Unting juga menekankan bahwa pemeriksaan program CKG ini tidak harus dilakukan di faskes tingkat pertama.
Warga bisa mendaftar dari rumah lewat aplikasi JKN Mobile atau aplikasi SATUSEHAT mobile karena datanya sudah saling terhubung.
“Pemeriksaan tidak harus dilakukan di faskes tingkat pertama. Dari rumah bisa di skrining dulu melalui kuisioner yang harus diisi di aplikasi. Jika sudah ada hasil kuisioner itu berupa rekomendasi periksa, segera datangi faskes untuk melakukan pengobatan selanjutnya,” pungkasnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]