WahanaNews.co | COVID-19 belum usai, kini Indonesia harus menghadapi kasus penyakit campak. Bahkan, kasus campak yang terjadi di Indonesia mengalami peningkatan hingga 25 kali lipat dalam satu tahun belakangan.
Laporan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebutkan, anak yang mengalami paparan campak pada 2021 tercatat sebanyak 132 orang. Setahun berselang, angka ini melonjak hingga mencapai 3.341 kasus campak.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Tidak berbeda dengan COCID-19, campak juga menjadi gangguan kesehatan yang menular. Akan tetapi, benarkah penularan penyakit campak justru lebih membahayakan daripada COVID-19?
Penyakit Campak Lebih Berbahaya dari COVID-19
Para ahli menyebutkan bahwa memang benar jika campak jauh lebih membahayakan ketimbang COVID-19. Berikut alasannya:
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Komplikasi yang Menyebabkan Kematian
Alasan pertama yaitu komplikasi yang terjadi akibat penyakit campak yang terlambat atau tidak mendapatkan penanganan.
Campak dapat membuat anak-anak yang terpapar mengalami diare berat, bahkan memiliki risiko tinggi meninggal dunia.