Selain kanker, sebenarnya ada beberapa hal yang membuat hasil tes menjadi positif, seperti:
Peradangan ringan atau perubahan sel kecil (displasia).
Baca Juga:
Vaksin HPV Aman, POGI Sebut Hoaks Soal Kemandulan Tak Berdasar
Infeksi HPV atau infeksi lainnya.
Kesalahan tes laboratorium.
Peradangan dapat terjadi jika kamu berhubungan seks atau menggunakan diafragma sesaat sebelum melakukan pap smear. Biasanya dokter akan menunggu dan melihat kondisinya terlebih dahulu untuk memastikan diagnosis.
Baca Juga:
Kemenkes Ajak Perempuan Segera Vaksinasi HPV untuk Cegah Kanker Serviks
Kemungkinan kamu disarankan untuk melakukan tes ulang dalam waktu dekat. Apabila tes selanjutnya menunjukan hasul yang sama, dokter perlu memesan tes tambahan untuk menegakkan diagnosis.
Seberapa Sering Perlu Melakukan Pap Smear?
Pemeriksaan ini umumnya bisa kamu lakukan setiap tiga tahun sekali. Pemeriksaan ini boleh dilakukan setiap lima tahun sekali apabila digabung bersama tes HPV.