Gejala ini dapat dipicu oleh rangsangan dari luar, seperti suara keras dan tekanan emosional.
Kejang otot yang dialami oleh penderita SPS bisa sangat parah sehingga menyebabkan orang tersebut jatuh. Otot-otot secara bertahap mengendur setelah rangsangan hilang.
Baca Juga:
Kain Ulos Batak Jadi Primadona di Festival Fashion Kanada 2024
Gejala-gejala ini dapat menyebabkan kesulitan berjalan. Penderita Stiff Person Syndrome juga cenderung memiliki gejala depresi dan kecemasan.
Hal ini sebagian disebabkan oleh penyakit yang tidak dapat diprediksi. Di sisi lain, pasien juga memiliki tingkat neurotransmitter GABA yang lebih rendah, yang mengatur kecemasan.
Kebanyakan orang mulai mengalami gejala antara usia 30 dan 60 tahun.
Baca Juga:
Sindrom Fermentasi Usus, Penyebab Wanita Kanada Mabuk 2 Tahun Meski Tak Konsumsi Alkohol
Cara Mengatasi Penyakit Stiff Person Syndrome
Saat ini, belum ada obat yang bisa mengatasi penyakit Stiff Person Syndrome.
Perawatan yang diberikan oleh dokter hanya untuk meredakan gejala.