WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang tengah melanda sebagian besar wilayah Indonesia.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah daerah dilaporkan mengalami suhu panas mencapai 37,6°C kondisi yang membuat masyarakat merasakan teriknya matahari jauh di atas normal harian.
Baca Juga:
BMKG Catat Suhu Panas Capai 36 Derajat di Sejumlah Kota, Warga Diimbau Waspada Dehidrasi
BMKG menjelaskan bahwa fenomena panas ini merupakan dampak dari gerak semu matahari yang tengah berada di sekitar wilayah ekuator, serta masih aktifnya Monsun Australia yang menyebabkan udara kering berembus ke Indonesia.
Kombinasi dua faktor ini mengakibatkan sinar matahari lebih intens terutama di wilayah bagian tengah dan selatan Indonesia.
“Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan menerima penyinaran matahari lebih intens. Cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Baca Juga:
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Pulau Nias, Warga Diminta Waspada
BMKG memperkirakan kondisi suhu panas ekstrem ini masih akan berlangsung hingga akhir Oktober atau bahkan awal November 2025.
Karena itu, masyarakat diimbau untuk membatasi aktivitas luar ruangan pada siang hari dan menjaga asupan cairan tubuh.
Sejalan dengan imbauan tersebut, dr. Yhan Batista, dokter spesialis penyakit dalam RS Hermina Karawang, turut mengingatkan masyarakat akan bahaya cuaca ekstrem terhadap kesehatan.
Menurutnya, dehidrasi menjadi ancaman utama akibat tingginya suhu dan rendahnya kelembapan udara.
“Suhu tinggi membuat tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat. Ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi,” kata dr. Yhan.
Ia menyarankan agar masyarakat memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan air minum yang bersih dan berkualitas.
Tidak hanya memperhatikan jumlah air yang diminum, tetapi juga memperhatikan kualitasnya, karena air yang tidak layak justru bisa menimbulkan gangguan kesehatan lain.
Menjawab kebutuhan masyarakat akan air minum sehat, Amidis hadir dengan teknologi modern yang memastikan air benar-benar murni dan aman.
“Melalui teknologi multifiltrasi dan distilasi mutakhir, Amidis menjamin kemurnian setiap tetes air,” ujar Head of Marketing Amidis, Astrid Adelaide Siregar.
“Proses distilasi dilakukan dengan cara memasak air di atas 110°C. Hasilnya adalah air dengan kemurnian 0 PPM yang aman dikonsumsi,” tambahnya.
Amidis juga menawarkan inovasi kemasan higienis dengan berbagai ukuran, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga aktivitas luar ruangan.
“Galon 15 liter dilengkapi Double Protection dengan segel tutup atas dan fitur smart lock anti tumpah,” jelas Astrid.
Selain galon, Amidis menyediakan botol praktis berukuran 220 ml, 600 ml, 1500 ml, hingga 5 liter.
“Jadi, ingat jangan telan mentah-mentah dan pikir masak-masak, pilihlah air minum berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu, Commercial Director PT Amidis Tirta Mulia, Susilo Gunadi, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga kesehatan keluarga Indonesia melalui penyediaan air minum yang aman.
“Amidis adalah air minum yang sudah dimasak, kami memastikan air murni dan aman untuk dikonsumsi,” kata Susilo.
Dengan kondisi cuaca panas ekstrem yang diperkirakan masih berlanjut, menjaga hidrasi tubuh dengan air minum berkualitas menjadi langkah penting agar tubuh tetap bugar, fokus, dan terlindungi sepanjang hari.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]