WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pepatah lama nebgatakan "Ada ubi, ada talas. Ada budi, harap dibalas.", pepatah ini mencerminkan betapa dekatnya tanaman talas dengan kehidupan masyarakat.
Begitu akrabnya, hingga namanya diabadikan dalam ungkapan tentang balas budi.
Baca Juga:
Peran Penting Snack Sehat dalam MPASI untuk Bayi 6 Bulan ke Atas
Meski tidak membahas makna pepatah itu lebih dalam, tulisan ini menyoroti keberadaan daun talas yang telah lama menjadi bagian dari budaya kuliner tradisional.
Tanaman ini tumbuh subur di berbagai daerah dan kerap dimanfaatkan, tidak hanya umbinya, tapi juga daunnya.
Daun talas dikenal sebagai bahan pangan yang kaya manfaat bagi kesehatan.
Baca Juga:
Jangan Remehkan Televisi, Ini Dampak Positifnya untuk Kamu
Namun, perlu dicatat bahwa daun ini tidak boleh dikonsumsi mentah karena mengandung oksalat, senyawa yang berpotensi beracun jika tidak dimasak dengan benar.
Sebagaimana umbinya, daun talas bisa diolah menjadi berbagai hidangan seperti buntil atau tumisan dengan tambahan rempah-rempah.
Cita rasanya yang mirip bayam menjadikan daun talas cukup digemari.