WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kamu mungkin nggak sadar, tapi tubuh bisa memberi “alarm halus” sebelum benar-benar jatuh ke dalam kondisi diabetes.
Saat gula darah mulai naik tapi belum cukup tinggi disebut diabetes tipe dua, itulah yang dinamakan pradiabetes, kondisi yang diam-diam bisa berubah jadi masalah besar kalau diabaikan begitu saja.
Baca Juga:
Jangan Remehkan Air Kelapa Tua, Ini 7 Khasiat Hebatnya untuk Tubuh
Pradiabetes merupakan tahap awal ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, namun belum mencapai batas diabetes tipe dua, yang artinya tubuh mulai tidak merespons hormon insulin dengan baik atau mengalami resistensi insulin.
Meski belum termasuk diabetes penuh, kondisi ini bukan hal sepele karena bisa berkembang menjadi diabetes atau memicu komplikasi serius bila gaya hidup tidak segera diubah.
Sayangnya, banyak orang tidak sadar bahwa dirinya sudah berada dalam tahap pradiabetes karena gejalanya sering tidak terasa jelas. Namun jika kamu mulai melihat tanda-tanda seperti kulit di bagian leher, ketiak, atau pangkal paha yang menggelap, serta sering merasa haus, lapar terus-menerus, sering buang air kecil, atau pandangan kabur, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Baca Juga:
Tak Hanya Lezat, Bawang Merah Mentah Kaya Khasiat untuk Kesehatan Tubuh
Beberapa faktor bisa meningkatkan risiko pradiabetes, antara lain tubuh yang mulai tidak sensitif terhadap insulin, berat badan berlebih terutama di area perut, kebiasaan duduk terlalu lama atau jarang bergerak, serta pola makan tinggi gula dan makanan olahan.
Faktor genetik, usia, dan riwayat keluarga dengan diabetes juga berperan besar, sehingga penting untuk selalu menjaga pola hidup meski merasa sehat.
Kabar baiknya, pradiabetes bisa dicegah bahkan dikembalikan ke kondisi normal bila kamu mau mengubah kebiasaan sehari-hari.
Mulailah dengan makan makanan bergizi seperti sayur, buah, dan biji-bijian sambil mengurangi gula tambahan dan makanan cepat saji, serta usahakan aktif bergerak minimal 150 menit seminggu dengan jalan cepat, bersepeda, atau olahraga ringan lainnya.
Jika berat badan berlebih, menurunkan sekitar lima hingga tujuh persen berat badan saja sudah cukup untuk menurunkan risiko diabetes secara signifikan.
Hindari rokok, tidur yang cukup, dan kelola stres agar kadar gula darah tetap stabil dan tubuh tidak cepat lelah.
Apabila perubahan gaya hidup belum memberikan hasil yang diharapkan, dokter mungkin akan menyarankan pengobatan tambahan untuk membantu menormalkan kadar gula darah.
Intinya, pradiabetes adalah sinyal kuat agar kamu mulai peduli dengan kesehatan sebelum semuanya terlambat. Karena gejalanya sering tidak terasa, pemeriksaan gula darah secara rutin menjadi langkah penting yang tidak boleh ditunda.
Kalau kamu sudah tahu punya risiko tinggi, jangan panik apalagi menyerah, justru inilah waktunya untuk bertindak cepat dan disiplin menjaga pola hidup.
Mulai sekarang, atur pola makan, rutin berolahraga, dan pastikan waktu istirahat cukup agar tubuh tetap sehat, bertenaga, serta terhindar dari risiko diabetes yang bisa mengintai kapan saja.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]