WahanaNews.co | Beberapa waktu lalu peneliti dari Griffith University Australia, melaporkan hasil pengamatannya bahwa virus hendra atau hendra virus (HeV) dapat menular pada kuda dan manusia.
Mengutip laman Griffith University, Selasa (10/6/2022) virus tersebut terdeteksi pada urine kelelawar berkepala hitam dan abu-abu, yang menyebar di New South Wales hingga Queensland.
Baca Juga:
Banyak Warga Israel Masuk RS, Ini Fakta-fakta Serangan Virus Mematikan West Nile
"Hasil studi kami dengan meneliti spesies kelelawar tertentu, membantu mengidentifikasi bagaimana varian virus ini menular ke kuda dan manusia," ujar pemimpin studi dari Centre for Planetary Health and Food Security, dr Alison Peel.
Dia menjelaskan, infeksi virus hendra adalah penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Virus hendra umumnya ditemukan pada akhir bulan Mei sampai akhir Agustus. Akan tetapi, penularannya diyakini bisa terjadi di semua musim.
Baca Juga:
Demam Lassa Menyebabkan 156 Kematian di Nigeria dalam Empat Bulan Terakhir
"Perkembangan kelelawar berkepala abu-abu di wilayah NSW (New South Wales), Victoria dan Australia Selatan, biasanya tidak dianggap berisiko tinggi untuk menularkan virus hendra. Tetapi bukti terbaru menunjukkan ada risiko penularan virus hendra pada kuda dan pemiliknya (manusia)," kata Peel.
Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menuturkan bahwa virus hendra sebenarnya sudah lama ditemukan, dan merupakan penyakit endemi di beberapa wilayah.
Virus ini, lanjut dia, berasal dari flying fox-semacam kelelawar yang memakan buah-buahan.