WahanaNews.co | Belakangan ini banyak informasi yang beredar bahwa terapi kejut listrik boleh dilakukan untuk pasien stroke. Namun faktanya, itu adalah hal yang keliru. Dokter tidak menyarankan terapi kejut listrik sebagai langkah penyembuhan stroke.
Dokter spesialis bedah saraf dari RS Mayapada, dr Roslan Yusni Hasan atau dikenal sebagai Ryu Hasan, mengatakan bahwa terapi kejut listrik sangat berbahaya bagi pasien stroke. Sebab otot tidak boleh disetrum dengan listrik, kecuali untuk terapi penyakit tertentu.
Baca Juga:
Gejala Wajah Mencong: Tanda Stroke atau Bell's Palsy? Ini Perbedaan Menurut Dokter
Ia mengatakan, terapi ini dapat dilakukan untuk pengidap penyakit polio untuk menyamakan otot kaki sebelah kanan dan kiri.
"Misalnya fisioterapi untuk memperbesar otot pada pengidap polio yang kaki kanan dan kirinya besar sebelah. Itu dilakukan dengan kejutan listrik. Tapi itu terukur berapa voltasenya, otot mana yang akan dibesarkan supaya tidak besar sebelah," jelas dr Ryu Hasan, belum lama ini.
dr Ryu menjelaskan jika bertujuan untuk menambah massa otot, terapi kejut listrik boleh dilakukan. Tetapi, metode itu tidak memiliki manfaat untuk menyembuhkan stroke.
Baca Juga:
Penjelasan Direktur RSUD Subulussalam Terkait Video Berisi Komplain Pasien
"Jadi tidak dianjurkan bahkan bukan bagian pengobatan dalam dunia kedokteran," katanya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.