Menurutnya, tidak ada bukti yang mengaitkan Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) dengan vaksin Covid-19.
"Kejadian ini dihubungkan dengan vaksin Covid-19 itu tidak benar, karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi Covid-19," tegas Prof Hanifah dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/5/2022).
Baca Juga:
Dugaan Hepatitis Akut Misterius di RI Tambah Lagi Jadi 20
IDAI menilai, potensi meluasnya kasus hepatitis akut misterius perlu diwaspadai. Karenanya, sejumlah protokol pencegahan dan penanganan telah disiapkan untuk para dokter anak dan sarana pemeriksaan laboratorium.
Terkait wacana penundaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), sejauh ini belum ada rekomendasi dari IDAI. Namun tidak menutup kemungkinan, langkah tersebut dapat diambil jika memang ada perkembangan ke arah tersebut.
"Sampai saat ini belum ada keputusan IDAI untuk menerapkan (penundaan) PTM, tidak tahu dalam perkembangan lebih lanjut karena kita masih investigasi apakah benar-benar sudah masuk Indonesia atau kasus-kasus sporadis. Kita belum memutuskan itu," kata dr Muzal.
Baca Juga:
Hati-hati, Malas Cuci Tangan Sebelum Makan Bisa Sebabkan Hepatitis Akut
"(Kasus hepatitis misterius meningkat) bisa saja, berpotensi untuk meningkat kasusnya. Ini masih dalam perkembangan terus-menerus. Kita bisa saja kebijakan berubah seiring waktu. Misal PTM kemungkinan tapi itu melihat situasi ke depan sesuai perkembangan," pungkasnya.[gab]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.