WahanaNews.co | Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi Bajuadji mengatakan bahwa penyebab kanker, termasuk kanker payudara didominasi oleh faktor internal, yakni genetik atau riwayat keluarga.
"Faktor internal ini mencakup 85 persen dari angka penyebab keganasan kanker payudara maupun kanker yang lain," kata dokter yang akrab disapa Bayu itu dalam bincang-bincang kesehatan yang digelar daring diikuti di Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Baca Juga:
Pjs. Bupati Labuhanbatu Utara Hadiri Peringatan HUT IDI ke-74
Ia menjelaskan bahwa faktor internal atau genetik disebabkan adanya kegagalan mekanisme perbaikan atau repair pada level DNA, sehingga terjadilah sel yang abnormal dan menetap. Kemudian, sel abnormal tersebut, akan berubah menjadi sel kanker.
Jika orang tua memiliki riwayat kanker, lanjutnya, gen tersebut akan diturunkan kepada beberapa anak dan cucunya. Adapun jenis kanker yang diturunkan tidak selalu sama dengan yang diderita orang tuanya.
"Misalnya, bapaknya kanker hati atau kanker paru-paru, bisa saja anaknya ada kanker payudara atau kanker tiroid. Begitu juga dengan ibunya yang kanker payudara, anaknya bisa kanker paru-paru atau kanker usus. Bisa juga jenisnya sama. Misalnya, ibunya kanker payudara, anaknya yang perempuan berisiko juga terjadi kanker yang sama," ujarnya.
Baca Juga:
Kasus Dokter Aulia, Polisi: Pengakuan FK Undip-RS Kariadi soal Bully Permudah Penyelidikan
Oleh karena itu, dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) itu mengingatkan pentingnya untuk melakukan deteksi dini kanker, terutama jika memiliki faktor risiko internal. Untuk kanker payudara misalnya, ia mengimbau untuk melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) sebulan sekali setelah menstruasi.
"SADARI itu sebulan sekali dan dilakukan 7-10 hari setelah selesai menstruasi, karena saat itu biasanya payudara wanita lebih lunak, sehingga bisa lebih detail (saat memeriksa)," tutur Bayu.
Ia menjelaskan ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai yang menunjukkan gejala kanker payudara. Salah satunya, adanya benjolan di payudara atau ketiak, baik disertai rasa sakit maupun tidak.