Dari konsep yang sampaikan ahli, bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Batangtoru, PTAR melakukan penanganan terhadap 7 anak penderita stunting, dengan memberikan asupan makanan yang bernutrisi dan bergizi, dan memberikan suplemen tambahan berupa vitamin A, zinc, zat besi, kalsium dan yodium.
Masih kata Rohani, pemenuhan asupan makanan dan suplemen tambahan ini akan berlangsung selama enam bulan penuh. Total biaya Rp 83 juta, belum termasuk biaya dokter. Selain itu, pihak Puskesmas dan Pemerintah Desa memberikan bantuan makanan tambahan (BMT).
Baca Juga:
Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang, PTAR Tanam Ribuan Pohon dan Perluas Nursery
"Alokasinya sekitar Rp 2 juta per anak untuk setiap bulannya. Ini hal yang serius, akan dipantau dan diperiksa dokter secara reguler setiap bulannya. Jadi seberapa besar kualitas anak, itu yg paling penting," imbuh Rohani.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Pemkab Tapanuli Selatan, dr. Rudi Iskandar Harahap, M.Kes, menyebutkan, Program BAAS yang diluncurkan PTAR merupakan upaya penurunan stunting di Kecamatan Batangtoru, dengan menyasar langsung keluarga yang mempunyai anak stunded.
Diterangkannya, stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja, melainkan terganggunya juga perkembangan otak, yang akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah.
Baca Juga:
Mengembalikan Cahaya pada Mata dengan Operasi Katarak Gratis oleh Tambang Emas Martabe
Ia menekankan, agar orangtua anak penderita stunting benar-benar melakukan konsep penanganan stunting yang telah ditetapkan. Salah satunya memberikan asupan makanan sesuai dengan takaran. Asupan makanan dan suplemen tambahan yang diberikan, khusus untuk anak stunting, bukan kepada orang lain yang nota benenya kategori sehat.
"Bantuan ini khusus kepada anak-anak yang stunting. Jangan berikan kepada kakaknya ataupun adiknya. Satgas stunting harus selalu bertanggung jawab. Ini gerakan sosial gotong royong yang membutuhkan keterlibatan semua pihak. Terima kasih kepada PTAR yang telah bersedia menjadi bapak angkat," katanya.
Siti Siregar (37), warga Wek IV, Kecamatan Batangtoru, juga mengucapkan terima kasih kepada PT Agincourt Resources (PTAR), yang telah berkenan menjadi bapak angkat dalam upaya penanganan anaknya yang stunded.