WahanaNews.co | Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat menggelar kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) di Ruang Gendang, Gedung B Lt. 8, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Jumat (11/8/2023).
Forum Konsultasi Publik yang bertujuan untuk menyusun standar pelayanan RSUD Cengkareng ini dilakukan berdasarkan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik sebagaimana dimuat pada Pasal 39 Ayat 1 berbunyi ‘Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik.”
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
“Penyusunan atau penetapan standar pelayanan ini wajib dilakukan karena diamanatkan dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2009. Dalam penetapan layanan ini kita melibatkan perwakilan-perwakilan dari masyarakat pengguna pelayanan, dan para stakeholder,” ujar drg. Bambang Suheri, MAP, Direktur RSUD Cengkareng, Jakarta Barat dalam sambutannya.
Menurut Bambang, sebagai rumah sakit milik pemerintah, direksi RSUD Cengkareng hanya bisa memberikan fasilitas-fasilitas pelayanan kepada masyarakat pengguna. Pelayanan-pelayanan yang tersedia pasti ada plus minusnya.
“Karena itu, melalui forum ini diharapkan semua yang hadir saat ini dapat memberikan masukan dan kritikan untuk meningkatkan pelayanan RSUD Cengkareng kepada masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga:
RSUD Cengkareng Gelar FKP, Paparkan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Dijelaskan Bambang, semua fasilitas dan pelayanan rumah sakit ini sangat berhubungan dengan mutu RSUD Cengkareng.
Terkait mutu ini, Bambang menyampaikan bahwa dari semua RSUD di Ibu Kota, RSUD Cengkareng salah satu terbaik.
Kata dia, hal itu dibuktikan pada saat pandemi Covid-19 lalu, RSUD Cengkareng dan Pasar Minggu lah yang ditunjuk pemerintah pusat untuk menjadi rumah sakit rujukan nasional.
Tak hanya itu, pada saat pandemi Covid-19, RSUD Cengkareng juga menyiapkan ruang intensive care unit (ICU) sebanyak 100.
“Kalau hitungan bisnis sebenarnya rugi. Pemerintah kan tidak boleh hitung-hitungan bisnis karena kita dibiayai APBD,” ujar dia.
Dokter Gigi ini juga menyampaikan sejumlah layanan keunggulan yang dipunyai RSUD Cengkareng, seperti layanan penanganan penyakit stroke.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar segera membawa ke RSUD Cengkareng jika mengalami penyakit tersebut.
“Kalau tiba-tiba jatuh di rumah, segera datang ke RSUD Cengkareng, Insya Allah kalau tidak telat dibawa bisa kembali normal dan itu gratis kalau pakai BPJS,” jelasnya.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa untuk pelayanan kebidanan, RSUD Cengkareng menjadi rujukan nasional.
“Mestinya warga Jakarta Barat bangga dengan predikat layanan RSUD Cengkareng ini,” katanya.
Bambang juga mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan fasilitas dan layanan yang dipunyai RSUD Cengkareng termasuk salah satunya mengkaji penggunaan robot rehabilitasi atau rehabilitasi robotik (robotic rehabilitation).
“Kita juga sekarang sedang mengkaji penggunaan rehabilitasi robotik,” ungkapnya.
Sebagai informasi, robot rehabilitasi sudah ada di Indonesia sejak beberapa tahun lalu dan telah digunakan oleh beberapa rumah sakit dari berbagai brand atau merek untuk membantu proses pemulihan pasien.
RSUD Cengkareng saat ini memiliki 268 tempat tidur untuk rawat inap yang tersebar mulai dari kelas VIP hingga kelas III, ICU, PICU, NICU, dan isolasi biasa dan Covid-19.
[Redaktur: Zahara Sitio]