"Kita
melakukan pertemuan dengan AstraZeneca dan berjalan dengan baik. Indonesia
sampaikan permintaan 100 juta dosis vaksin untuk 2021 dan AstraZeneca menyambut
baik permintaan tersebut," ungkap Retno Marsudi.
Bila ditotal
maka Indonesia sudah mengamankan 213,1 juta dosis vaksin. Pemerintah sendiri
menargetkan untuk mengamankan 350 juta dosis vaksin untuk disuntikkan kepada
170 juta penduduk Indonesia. Pemerintah sedang mengusahakan sisanya.
Baca Juga:
Tips Cara Mengatur Ruang Pribadi Hindari Konflik dengan Pasangan Saat Pandemi
Caranya
dengan menjajaki kerja sama dengan produsen vaksin lainnya atau dengan
memproduksi vaksin sendiri yang diberi nama vaksin Merah Putih. Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengungkapkan Indonesia akan mulai
vaksinasi pada November 2020.
Menteri Riset dan
Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan Indonesia sedang
mengembangkan 6 jenis vaksin Covid-19 merah putih.
Pertama, Lembaga
Biologi Moleculer (LBM) Eijkman Institute dengan metode protein recombinat atau
mengambil beberapa bagian virus Covid-19 untuk menciptakan vaksin.
Baca Juga:
Dukung Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Indonesia Beri Hibah ke Laos Senilai Rp 6,5 Miliar
Kedua, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan vaksin dengan metode protein
recombinant.
Ketiga, Universitas
Gajah Mada (UGM) dengan metode protein recombinant.
Keempat, Universitas
Airlangga dengan metode adenovirus atau menggunakan virus flu biasa yang
dilemahkan untuk membentuk spike protein dalam tubuh guna menciptakan
kekebalan.