WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gula merah kerap dianggap lebih sehat dibandingkan gula putih, terutama bagi penderita diabetes.
Namun, benarkah anggapan tersebut sepenuhnya tepat? Yuk, simak penjelasan lengkapnya untuk mengetahui fakta dan mitos seputar kedua jenis gula ini.
Baca Juga:
Sampel Briket Arang dan Gula Merah Malut Diekspor ke Rusia
Perbedaan Gula Merah dan Gula Putih
Gula merah sering dikenal sebagai gula aren umumnya dibuat dari nira pohon kelapa.
Mengutip dari alodokter.com, gula merah mengandung sejumlah nutrisi seperti zat besi, zinc, kalsium, kalium, polifenol, antioksidan, dan inulin.
Baca Juga:
Kasus Aborsi Duren Sawit, Janin Dilarutkan Pakai Cairan HCL
Sebaliknya, gula putih atau gula pasir berasal dari ekstraksi tebu yang kemudian melalui proses kristalisasi.
Dalam proses tersebut, molase (sirup gula alami) dihilangkan, sehingga menghasilkan warna putih bersih.
Kandungan Gizi dan Kalori
Dari segi kandungan nutrisi, gula merah memang memiliki keunggulan karena mengandung lebih banyak mineral seperti zat besi, kalsium, dan kalium.
Meski demikian, jumlah mineral tersebut sangat kecil dan belum cukup memberikan dampak signifikan bagi kesehatan.
Menurut kumparan.com, dari sisi kalori, perbedaan antara keduanya juga sangat tipis. Dalam satu sendok teh (4 gram), gula merah mengandung sekitar 15 kalori, sementara gula putih sekitar 16,3 kalori.
Perbandingan Indeks Glikemik
Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah.
Berdasarkan informasi dari alodokter.com, gula merah memiliki IG sekitar 54, sedangkan gula putih sekitar 65.
Karena itu, gula merah sering dianggap lebih aman bagi penderita diabetes karena menyebabkan peningkatan gula darah yang lebih lambat.
Membedah Mitos dan Fakta
Mitos: Gula merah jauh lebih sehat daripada gula putih.
Fakta: Kandungan kalori dan dampaknya terhadap gula darah hampir sama. Keunggulan gula merah hanya terletak pada kandungan mineral yang sedikit lebih tinggi dan IG yang lebih rendah.
Mitos: Gula merah aman dikonsumsi sebanyak mungkin oleh penderita diabetes.
Fakta: Gula merah tetap mengandung kalori dan karbohidrat yang bisa memicu kenaikan gula darah bila dikonsumsi berlebihan.
Mitos: Gula aren lebih alami dan lebih menyehatkan.
Fakta: Semua jenis gula, termasuk gula aren, perlu dibatasi penggunaannya. Konsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.
Kesimpulan
Meski gula merah memiliki keunggulan tertentu, seperti indeks glikemik yang lebih rendah dan kandungan mineral yang sedikit lebih tinggi, perbedaan ini tidak cukup signifikan untuk menjadikannya jauh lebih sehat dibandingkan gula putih.
Pada akhirnya, pilihan antara gula merah dan gula putih lebih berkaitan dengan preferensi rasa daripada manfaat kesehatan.
Apapun jenis gulanya, mengonsumsi dalam jumlah berlebihan tetap berisiko bagi kesehatan.Semoga bermanfaat.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]