WAHANANEWS.CO, Jakarta - Parasetamol, atau dikenal juga sebagai asetaminofen, merupakan obat pereda nyeri yang cukup populer.
Obat ini termasuk obat bebas yang mudah ditemukan, baik di warung maupun apotek, dan kerap digunakan untuk meredakan sakit kepala serta nyeri ringan hingga sedang.
Baca Juga:
Respons Kasus Keracunan, BGN Rancang Skema Asuransi untuk Siswa dan Petugas MBG
Meski umum digunakan, parasetamol hanya akan memberikan manfaat jika dikonsumsi sesuai aturan. Mengabaikan dosis yang dianjurkan justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Salah satu efek serius dari konsumsi berlebihan parasetamol adalah kerusakan hati.
Bagaimana Parasetamol Bisa Merusak Hati?
Baca Juga:
Pasangan Muda Ditemukan Tewas dalam Mobil Menyala di Parkiran Swalayan Jambi
Setelah dikonsumsi, parasetamol diproses tubuh dan menghasilkan senyawa metabolit bernama N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI).
Dalam jumlah kecil, NAPQI akan dinetralkan oleh zat glutathione sehingga tidak berbahaya.
Namun, jika parasetamol dikonsumsi dalam jumlah besar, NAPQI akan menumpuk di hati dan memicu kerusakan organ tersebut, bahkan bisa menyebabkan kematian sel hati.